Semua  

Dituduh Mata-Mata, Perempuan Jepang Ditahan Di Cina

Jepang sudah menegaskan tidak terlibat dalam kegiatan mata-mata atas negara asing
Jepang sudah menegaskan tidak terlibat dalam kegiatan mata-mata atas negara asing

SEORANG perempuan Jepang ditahan di Cina dengan tuduhan mata-mata, seperti dilaporkan media Jepang.

Perempuan yang tidak disebut namanya itu berasal dari Tokyo dan bekerja sebagai guru bahasa di sebuah sekolah di ibu kota Jepang.

Dilaporkan berusia 50-an tahunan, dia ditangkap di Shanghai bulan Juni dan merupakan warga Jepang keempat yang ditangkap dengan tuduhan mata-mata sejak Mei.

Keempatnya ditangkap di tempat yang berbeda-beda di Cina.

Penahanan terbaru ini diperkirakan akan meningkatkan ketegangan antara Cina dan Jepang, seperti dilaporkan wartawan BBC, Jill McGivering.

Namun pihak berwenang Cina belum atau tidak memberikan komentar atas penahanan perempuan asal Tokyo ini.

Akhir September, Kementerian Luar Negeri Cina mengukuhkan dua pria Jepang ditangkap di Cina dengan tuduhan mata-mata dan ditahan sejak penangkapan bulan Mei.

Saat itu juru bicara pemerintah Jepang membantah keras bahwa mereka melakukan kegiatan mata-mata atas negara lain.

Pemerintah Beijing dalam beberapa waktu belakangan memperketat undang-undang tentang keamanan nasional dan membentuk sebuah komisi keamananan nasional yang baru.

Sandy Phan-Gillis, pengusaha warga negara AS, ditangkap di Cina pada bulan September
Sandy Phan-Gillis, pengusaha warga negara AS, ditangkap di Cina pada bulan September

 

Pada bulan September, seorang pengusaha perempuan warga Amerika Serikat juga ditangkap di Cina dengan tuduhan mata-mata dan mencuri rahasia negara.

Sandy Phan-Gillis ditangkap ketika mengikuti rombongan misi perdagangan dari kota Houston, Texas, Amerika Serikat, yang berkunjung ke beberapa kota di Cina. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com