Majalahfakta.id – Bantuan sosial (Bansos) dampak pandemi Covid-19 masih saja bermasalah. Mulai dari adanya dugaan pungutan liar (pungli), pengurangan jumlah dan pengurangan isi serta salah sasaran. Sebelumnya Mensos Tri Risma di beberapa kesempatan juga mengatakan akan menindak jika menemukan tindakan pungli bansos ini.
Saat sidak di beberapa kota Mensos Risma bahkan marah besar kepada pejabat terkait temuan dugaan pungli bansos. Ironisnya ini terjadi juga di kota Surabaya. Wartawan majalahfakta.id menemukan fakta di lapangan ada warga mengalami pemotongan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kampung Mrutu Kalianyar RT 08 RW 04, Kelurahan Wonokusumo, Kecamatan Semampir, Surabaya.
Baca Juga : Untuk Kali Pertama, Diktukba Polri 2021 Terapkan Kurikulum Presisi
Sejumlah oknum RW diduga masih memotong anggaran BST dengan dalih penarikan uang kas untuk pembangunan Balai RW.
“Memang mulai awal BLT keluar awal Rp 600 ribu telah dipotong Rp 25 ribu, bahkan ketika penerimaan bansos Rp 300 ribu pun pengurus kampung masih saja memotong Rp 15 ribu pada setiap penerima, ” ujar salah seorang sumber di lingkungan tadi.