Abdul Wahid : Angka Stunting TerusTurun
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Utara (HSU) telah berhasil dalam hal menekan angka stunting melalui kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Pada Rapat Kerja Daerah Kalimantan Selatan yang digelar di Banjarmasin dan dibuka langsung oleh Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor, dihadiri oleh Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel, Bupati dan Walikota se-Kalsel, seluruh Kepala Dinas Kesehatan se-Kalsel, serta insan kesehatan Kalimantan Selatan yang berjumlah kurang lebih 900 orang dari berbagai lembaga dan organisasi serta pemangku kepentingan di bidang kesehatan, Bupati HSU, H Abdul Wahid HK, didaulat menyampaikan paparannya sampai kabupaten yang dipimpinnya dapat menurunkan angka stunting.
Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kesehatan tidak hanya tanggung jawab pemerintah saja, namun tanggung jawab kita bersama. “Kesehatan dipandang kecil ketika sehat, namun menjadi sangat penting dan berpengaruh ketika kita sakit. Sehebat dan sekaya apa pun kita ketika sakit akan menjadi tak berharga, hal inilah yang mendasari bahwa kesehatan adalah hal yang sangat mendasar bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan masyarakat,” ujar Gubernur Sahbirin.
Menyikapi situasi yang berkembang saat ini terkait dengan perkembangan dan penyebaran virus corona, Gubernur Kalimantan Selatan menyerukan agar masyarakat menyikapi dengan bijak. “Seperti yang kita ketahui penyebaran virus corona ini dapat dicegah dengan berperilaku hidup bersih dan sehat, serta menyikapinya dengan tidak panik dan cemas yang berlebihan,” imbuh Gubenur Sahbirin Noor.
Sementara itu, dalam acara rapat kerja daerah ini Bupati Hulu Sungai Utara (HSU), H Abdul Wahid HK, didaulat untuk menyampaikan bagaimana usaha Pemerintah Daerah Kabupaten HSU dalam Percepatan Pencegahan Stunting dan Implementasi Germas. Bupati Wahid dalam paparannya menyampaikan bahwa stunting yang awalnya mencapai posisi di 57% saat ini dapat ditekan di angka 32%. Hal inilah yang akhirnya membuat pemerintah pusat dan provinsi memberikan penghargaan terhadap usaha-usaha yang telah diambil Pemkab HSU dalam pencegahan dan penurunan stunting ini.
Penekanan angka stunting tersebut tentunya melalui proses dan usaha serta komitmen yang tinggi dari Pemkab HSU beserta jajaran serta pelaku dan pemerhati kesehatan di Kabupaten HSU. Tidak hanya dengan sosialisasi, namun juga dengan berbagai kebijakan dan regulasi, sehingga tercapai penekanan angka stunting seperti saat ini.
Pemkab HSU terus-menerus memberikan perhatian yang serius terhadap masalah ini, di antaranya dengan melakukan operasi timbang di seluruh posyandu dan fasilitas kesehatan di HSU, sehingga angka yang konkrit dan nyata dapat dipantau dengan baik, di mana langkah dan kebijakan di masa yang akan datang akan bersumber dari hasil operasi timbang ini.
Bupati HSU di berbagai kesempatan selalu menekankan agar seluruh petugas kesehatan dan kader posyandu dapat memantau perkembangan wanita usia subur, ibu hamil, dan balita, sehingga pokok atau hulu dari permasalahan stunting ini dapat dicegah sejak dini. Kemudian selain pencegahan dan penekanan angka stunting berkaitan langsung dengan Germas atau gerakan masyarakat hidup sehat, di mana pola makan yang teratur dan bergizi, membiasakan menjaga kebersihan, dan selalu memeriksakan kesehatan secara teratur dan berkala menjadi kunci dari keberhasilan Germas ini.
Seperti yang dilakukan Dinas Kesehatan Kabupaten HSU dengan mengadakan Kampanye Perubahan Perilaku Dalam Rangka Pencegahan Stunting dengan tema “Cegah Stunting Itu Penting”, di lapangan sepakbola Sungai Malang Amuntai. Kegiatan diawali dengan senam bersama yang diikuti Sekretaris Daerah H Muhammad Taufik, Wakil Ketua TP PKK, Ketua Dharma Wanita Persatuan, Ketua DPRD, Kepala SKPD terkait, Camat, dan Kepala Desa se-Kabupaten HSU.
Diingatkan kembali bahwa untuk mencegah stunting merupakan tugas bersama. Jadi betapa pentingnya peran semua lintas sektor bahkan juga swasta, komunitas, dan masyarakat, sehingga percepatan pencegahan stunting cepat bisadicapai.
Bupati HSU menyampaikan, kegiatan yang dilaksanakan sangatlah penting dan memiliki manfaat yang sangat besar, bahkan bisa menjadi salah satu langkah strategis untuk mencegah dan meminimalisir faktor resiko stunting bagi anak di bawah dua tahun sekaligus upaya pencegahan dan penurunan stunting.
Melalui kesempatan ini pula diingatkan kembali bahwa masa bayi dan masa balita merupakan masa penting untuk kelangsungan hidup dan tumbuh kembang. Masa ini juga salah satu masa yang paling penting untuk meletakkan dasar-dasar kesehatan dan intelektual anak untuk kehidupan yang akan datang.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan pengenalan Aplikasi SINTARI (Kelas Ibu Pintar Sadar Gizi) oleh petugas gizi di Puskesmas Haur Gading. Diharapkan dengan adanya aplikasi ini dapat membantu ibu-ibu dan keluarga balita. Tujuan aplikasi ini juga untuk meningkatkan pengetahuan gizi pada ibu balita di desa, karena dapat memberikan edukasi gizi hingga cek status balita yang dapat digunakan dalam deteksi dini tumbuh kembang balita.
Di samping itu juga dilakukan penandatanganan 20 target kegiatan pada komitmen bersama oleh Sekretaris Daerah dan seluruh peserta kampanye. (Tim)