BERTEPATAN dengan rahina Kuningan, Sabtu (15/4), Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, mendem pedagingan di Pura Dhalem Mpuhaji, Banjar Bantas Kelod, Desa Sibanggede, Kecamatan Abiansemal. Guna mendukung pelaksanaan yadnya tersebut bupati juga menghaturkan punia untuk upakara sebesar Rp 300 juta. Pada kesempatan tersebut bupati didampingi anggota DPRD Badung asal Kecamatan Abiansemal beserta Tripika Abiansemal. Hadir pula Ida Dalem Semarapura, Anggota DPD RI, A A Ngr Oka Ratmadi, beserta istri, Penglingsir Puri Penatih, I Gst Ngr Jaya Negara.
Bupati Giri Prasta menyampaikan terima kasih atas pelaksanaan pujawali yang dilaksanakan krama pengempon Pura Dhalem Mpuhaji. Bupati memahami, kebanyakan waktu krama habis untuk melaksanakan adat. Untuk itu pemerintah selalu hadir di tengah-tengah masyarakat sekaligus mendukung dan meringankan beban masyarakat dalam melaksanakan karya.
“Kami pemerintah akan selalu hadir dan mendukung segala bentuk pembangunan di masyarakat,” jelasnya.
Pemkab Badung berkomitmen membantu pembangunan khayangan tiga desa adat di Badung. Selain itu pemangku sebagai “jan banggul” akan diberikan santunan. “Kami merencanakan untuk pemangku pura sad khayangan, dang khayangan, khayangan jagat dan khayangan tiga akan mendapat gaji,” tambahnya.
Di bagian lainnya diharapkan dalam melaksanakan yadnya harus didasari hati suci dan tulus iklas berdasarkan rasa sagilik, saguluk, salunglung, sabayantaka.
Menurut Ketua Panitia, I Wayan Mustika, upacara mendem pedagingan di pura ini merupakan rangkaian dari karya melaspas, mendem pedagingan, rsi gana, piodalan padudusan agung, menawa ratna, mapedanan, medasar caru balik sumpah madya di Pura Dhalem Mpuhaji yang puncaknya dilaksanakan pada buda umanis medangsia, Rabu, 26 April 2017. Rangkaian karya ini telah dimulai sejak 6 Maret lalu dengan upacara ngatur piuning. Pada upacara mendem pedagingan ini juga dilaksanakan upacara ngersigana, melaspas dan mlaspas bagia pulekerti yang dipuput Ida Pedanda Gde Putra Dalem Gria Dalem Sibanggede. Untuk caru balik sumpah madya dilaksanakan Jumat, 21 Maret. Dari puncak karya, ida bhatara nyejer hingga 3 Mei dan mesineb.
Dijelaskan bahwa karya seperti ini sudah pernah dilaksanakan 56 tahun silam. Dengan semangat pengempon pura yang hanya berjumlah 12 sepaon, tahun ini karya dapat dilaksanakan kembali. Karya ini diperkirakan menghabiskan biaya kurang lebih Rp 900 juta, sumber dana berasal dari bantuan Bupati Badung dan DPRD Badung. Selain itu penggalian dana melalui turnamen ceki, lomba mancing air deras dan peturunan krama, serta punia. (Humas Setdakab Badung)