FAKTA – Pada bulan November 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) sebesar 0,80 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 106,53.
Dimana inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Dharmasraya sebesar 1,29 persen dengan IHK sebesar 107,19 dan terendah terjadi di Kabupaten Pasaman Barat sebesar 0,10 persen dengan IHK sebesar 106,77.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumbar, Sugeng Arianto, mengatakan secara month to month (m-to-m) Provinsi Sumbar bulan November 2024 mengalami inflasi sebesar 0,27 persen. Hingga November 2024, inflasi year to date (y-to-d) Provinsi Sumatera Barat sebesar 0,54 persen.
Kepala BPS Sumbar menyebutkan, untuk Nilai Tukar Petani (NTP) di November 2024 sebesar 129,36 atau naik 3,02 persen dibanding NTP bulan sebelumnya.
“Peningkatan NTP dikarenakan peningkatan Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 3,28 persen, lebih besar dibandingkan peningkatan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib) sebesar 0,25 persen,”sebut dia, Senin (2/12/2024).
Sedangkan, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) pada November 2024 sebesar 130,72 atau naik 3,29 persen dibanding NTUP bulan sebelumnya.
“Masing-masing subsektor tercatat sebesar 104,40 untuk subsektor tanaman pangan (NTPP), 126,98 untuk subsektor hortikultura (NTPH), 168,17 untuk subsektor tanaman perkebunan rakyat (NTPR), 106,24 untuk subsektor peternakan (NTPT), dan 93,15 untuk subsektor perikanan (NTPN),” katanya.
Subsektor perikanan terbagi menjadi dua, yaitu subsektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya dengan NTP masing-masing sebesar 95,43 dan 91,42. Pada bulan November 2024 rata-rata harga gabah kualitas GKP di tingkat petani mengalami penurunan sebesar 1,02 persen dari Rp7.531,59 per kg (Oktober 2024) menjadi Rp7.454,91 per kg (November 2024).
Selain itu, Juni 2024 kunjungan wisatawan mancanegara ke Sumbar melalui pintu masuk Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebanyak 4.631 kunjungan.
“Untuk Tingkat Penghuni Kamar (TPK) hotel berbintang di Sumbar pada Juni 2024 sebesar 42,81 persen. Rata-rata lama menginap tamu asing dan Indonesia pada hotel berbintang selama periode Juni 2024 adalah 1,26 hari,” sebutnya.
Kemudian jumlah penumpang angkutan udara yang berangkat dari BIM Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 4,95 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
Jumlah penumpang angkutan udara yang datang di BIM pada Oktober 2024 mengalami penurunan sebesar 1,82 persen dibandingkan bulan sebelumnya.
“Jumlah barang yang dimuat melalui angkutan laut luar negeri Sumbar pada Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 31,78 persen dibandingkan bulan sebelumnya,” tuturnya.
Ia menjelaskan, jumlah barang yang dibongkar melalui angkutan laut luar negeri Sumatera Barat pada Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 17,49 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jumlah penumpang kereta api pada Oktober 2024 pada kelas ekonomi lokal mengalami peningkatan sebesar 5,19 persen dibanding bulan sebelumnya. Jumlah barang yang dimuat kereta api pada Oktober 2024 mengalami peningkatan sebesar 18,09 persen dibanding bulan sebelumnya.
Nilai ekspor yang berasal dari Sumbar Oktober 2024 sebesar US$243,82 juta, terjadi peningkatan sebesar 79,83 persen dibanding ekspor September 2024.
Golongan barang yang paling banyak diekspor pada Oktober 2024 adalah golongan lemak dan minyak hewan nabati (HS 15) sebesar US$197,02 juta, diikuti golongan karet dan barang dari karet (HS 40) sebesar US$11,52 juta, dan golongan berbagai produk kimia (HS 38) sebesar US$8,67 juta.
Dan nilai impor Sumbar pada Oktober 2024 sebesar US$44,23 juta, terjadi peningkatan sebesar 6,93 persen dibanding impor September 2024.
Golongan barang impor pada Oktober 2024 paling besar adalah bahan bakar mineral (HS 27) sebesar US$25,86 juta.
Sementara, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Provinsi Sumbar tahun 2024 mencapai 76,43, meningkat 0,79 poin (1,04 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (75,64).
“Selama 2020–2024, IPM Sumbar rata-rata meningkat sebesar 0,71 persen per tahun,” tutupnya. (ss)