Badung Menuju Pariwisata Berkualitas, Jaga Simpul Budaya Dan Sapta Pesona

Sekda Kabupaten Badung, Kompyang R Swandika, saat menerima kunjungan Walikota Palembang, H Harnojoyo, di Kabupaten Badung, Rabu, 20 Januari
Sekda Kabupaten Badung, Kompyang R Swandika, saat menerima kunjungan Walikota Palembang, H Harnojoyo, di Kabupaten Badung, Rabu, 20 Januari

KUNJUNGAN Walikota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, H Harnojoyo, di Kabupaten Badung, Rabu (20/1), diterima langsung oleh Sekda Kabupaten Badung, Kompyang R Swandika, didampingi Kepala Dinas Pariwisata, Cokorda Raka Darmawa, Kabag Humas dan Protokol, AA Gde Raka Yuda, serta Kepala Bidang Dinas Kebudayaan, Ida Bagus Ardjana, sekaligus mewakili FKUB Badung di ruang Nayaka Gosana I Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung Manguparaja Mandala.
Kunjungan Walikota Palembang dengan tema pokok pengembangan kepariwisataan ini juga didampingi oleh sejumlah Kepala SKPD terkait di antaranya Staf Ahli Walikota, Sudirman Tegoeh, Kepala Bapeda, Sapri, Kadis Pariwisata dan Kebudayaan, Ahmad Zazuli, Kadis PU dan Bina Marga serta Kabag Humas Kota Palembang, Akhmad Mustain.
Sekda Badung, Kompyang R Swandika, yang juga sempat menjabat sebagai Kadis Pariwisata selama 7 tahun ini memaparkan berbagai kebijakan yang bersifat taktis dan strategis dalam upaya menjaga agar sektor pariwisata yang merupakan sektor unggulan sekaligus andalan bagi Pemkab Badung ini tetap terjaga secara berkelanjutan.
Dikatakannya bahwa daya tarik dan pesona wisata Kabupaten Badung sangat lengkap. Selain daya tarik alamnya yang indah serta memiliki wilayah pesisir, kini juga dilengkapi dengan daya tarik wisata budaya serta berbagai atraksi wisata dan hiburan. “Keberadaan sarana akomodasi pariwisata di Badung selatan terutama di kawasan Kuta dan Nusa Dua telah menjadikan Kabupaten Badung sebagai destinasi MICE, sehingga berbagai kegiatan konferensi international termasuk KTT APEC juga digelar dengan tertib, aman dan lancar,” ucapnya.
Selanjutnya, menyadari bahwa pengembangan pariwisata ini merupakan penggerak perekonomian daerah maka guna menjaga agar pariwisata tetap berkelanjutan, pemerintah daerah terus melakukan upaya inovasi dengan melibatkan segenap pemangku kepentingan di sektor kepariwisataan agar atmosfir kepariwisataan di Kabupaten Badung semakin berkualitas. Selain membangun budaya masyarakat agar tetap menjaga keamanan sebagai bagian dari Sapta Pesona, juga mengembangkan pariwisata desa dan lingkungan.
Di bagian lain Kompyang Swandika kembali mengaskan bahwa pemerintah daerah dengan dukungan DPRD Kabupaten Badung juga melakukan reorientasi pengembangan kepariwisataan menuju pariwisata yang berkualitas (Quality Tourism).
Guna mewujudkan pariwisata berkualitas ini maka dalam pembangunan sarana kepariwisataan, selain disesuaikan dengan fungsi kawasan sesuai dengan wilayah pembangunan yang dibagi dalam tiga kawasan di Kabupaten Badung, pemerintah juga melakukan upaya pengendalian dengan membatasi ketentuan luas pembangunan dari sarana akomodasi pariwisata dengan Peraturan Bupati Badung.
Lebih lanjut Kompyang Swandika menekankan bahwa dalam upaya membagi kue pariwisata selain disisihkan untuk menjaga simpul-simpul budaya yang ada di desa dan desa adat, Pemkab Badung juga menyisihkan pendapatan dari pariwisata untuk 6 kabupaten di Bali melalui pemerintah provinsi. “Anggaran ini sesungguhnya lebih banyak diarahkan untuk memproteksi agar keamanan, promosi serta terjaganya obyek wisata di wilayah Provinsi Bali ini,” ujarnya.
Sementara Walikota Palembang, H Harnojoyo, menjelaskan bahwa maksud dan tujuan kunjungannya bersama rombongan ini selain untuk beranjang sana dan bersilaturahim juga dimaksudkan guna menggali lebih dalam terkait dengan strategi pembangunan kepariwisataan di Kabupaten Badung sehingga mampu menyuguhkan APBD yang tembus hingga Rp 4 triliun lebih. Sedangkan Kota Palembang yang telah menetapkan sektor pariwisatanya sebagai andalan dengan didukung dengan jumlah penduduk mencapai 1,7 juta jiwa dengan luas wilayah 400 km persegi lebih hanya mampu menyumbangkan PAD baru Rp 750 milyar serta dengan total APBD mencapai Rp 3,2 triliun dalam tahun 2016 ini.
Lebih lanjut Harnojoyo mengatakan bahwa terkait dengan potensi dan optimalisasi pendapatan antara Kabupaten Badung dan Palembang memiliki karakteristik yang berbeda, diharapakan ke depan dapat saling melengkapi terlebih Bali-Palembang sudah ada direct flight.
Selain itu yang menjadi daya tarik untuk berkunjung ke Badung karena jumlah kunjungan wisatawan China ke Bali dan Badung terus meningkat. “Padahal kami di Palembang memiliki hubungan historis dengan China yaitu sejak jaman Sriwijaya dengan agama Bhuda-nya. Untuk itu ke depan kami memiliki obsesi akan mewujudkan paket pariwisata wisatawan dari China setelah ke Bali mengunjungi Palembang,” ungkap Walikota Harnojoyo.
Suasana kunjungan tampak penuh kekeluargaan disertai dengan tanya jawab terkait berbagai persoalan kepariwisataan, termasuk upaya promosi serta tingkat kunjungan wisatawan.
Kadis Pariwisata Badung, Cokorda Raka Darmawan, dalam menjawab pertanyaan rombongan Walikota Palembang menjelaskan bahwa dalam mengukur jumlah kunjungan wisatawan, pencatatan diambil dari jumlah kedatangan wisatawan dari Bandara Ngurah Rai. Terutama dapat dilihat dari wisatawan asing, karena tercatat paspor tahun 2015 kemarin jumlahnya 3 juta lebih. Kalau dari daerah asalnya dapat dijelaskan wisatawan Australia sekitar 60 ribu sampai 70 ribu tiap bulan,, China posisi kedua bahkan pada bulan Juni sempat nomor satu, saat ini rata-rata 30 ribu sampai 40 ribu .
Selain itu Raka Darmawan juga mengungkapkan bahwa hasil promosi Pemkab Badung ke Eropa tidak sia-sia. Terbukti kunjungan turis Eropa yang sebelumnnya tidak pernah berada di posisi lima besar, seperti Prancis dan Inggris, namun kini bisa masuk lima besar.
Sementara untuk kunjungan wisatawan domestik tidak bisa dipastikan termasuk dari data statistik. Karena pintu masuknya banyak, termasuk melalui kendaraan pribadi dengan prediksi 2 sampai 3 kali sehinga mencapai kira-kira 7 juta sampai 10 juta dalam satu tahun.
Lebih lanjut Cokorda Raka Darmawan mengungkapkan bahwa dalam upaya promosi juga dilakukan even Bali and Beyond Travel Fair yang akan menjual destinasi di seluruh indonesia. Pelaksananya adalah ASITA Bali. Pemkab Badung turut mendukung dan berpartisipasi dengan mengundang para delegasi dengan menyuguhkan jamuan makan malam.
Di bagian lainnya Raka Darmawan menambahkan bahwa terdapat empat pilar pengembangan kepariwistaan, yakni destinasi dipelihara, selanjutnya demikian pula dengan industri pariwisata perlu terus dibangun termasuk berbagai atraksi yang ada harus terus didorong dan dibangun. Demikian pula pemasaran atau promosi dan terakhir kelembagaannya termasuk berbagai asosiasi yang ada.
Sedangkan ketika menjelaskan tarian Bali, diungkapkan bahwa selain bersifat sakral juga dapat menjadi daya tarik pariwisata. “Keberadaan Bali dengan budayanya yang hidup dan bukan semata-mata untuk pariwisata namun karena aktifitas kehidupan masyarakat Bali yang tidak pernah putus dari aktifitas budayanya. Karena kesenian dan budaya ini sudah melekat dengan agama Hindu di Bali,” pungkasnya. (Tim) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com