ALIRAN MENYIMPANG MULAI BERKEMBANG DI ACEH

ALIRAN MENYIMPANG MULAI BERKEMBANG DI ACEH
Al Chaidar. (Foto: F.955)

PENGAMAT teroris di Indonesia, Al Chaidar, menegaskan bahwa aliran yang menyimpang dengan ahli sunnah mulai berkembang di Aceh. Bahkan di beberapa kabupaten/kota mulai beraktifitas kelompok Islam radikal yang menyimpang dengan ahli sunnah itu dan jumlah pengikutnya mencapai ribuan orang.

ALIRAN MENYIMPANG MULAI BERKEMBANG DI ACEH
Al Chaidar. (Foto: F.955)

Menurut Al Chaidar aliran yang berkembang di Aceh yakni aliran Ahmadiyah, aliran Salek Buta, Sunni, aliran Ahmad Musadek, Lembaga Dakwah Islam (LDII) dan aliran Syiah.

Bahkan aliran tersebut kini mulai berkembang di beberapa kabupaten/kota di Aceh. Antara lain di Kabupaten Bireun, persis di kawasan Matang Geulumpang Dua, yang nampak berkembang adalah aliran Salek Buta, Ahmad Musaddeq. Kemudian di Kota Lhokseumawe juga ada sekolompok pengikut aliran Syiah dan aliran Ahmadiyah. Akan tetapi para pengikutnya tidak berani menonjolkan diri pada publik, hanya bergaul dengan sesama kelompok mereka sendiri saja.

Selanjutnya di Kota Banda Aceh, Kota Langsa, bahkan di beberapa titik aktifitas pengikut aliran yang menyimpang dari garis ahli sunnah itu hampir ratusan orang.

“Keadaan ini harus diwaspadai oleh masyarakat Aceh karena ajaran yang dikembangkan itu sudah jelas-jelas melanggar garis-garis ketentuan Islam. Pihak MPU Aceh juga harus mengkaji dan meneliti kembali siapa tokoh-tokoh yang menyebarkan aliran itu agar masyarakat tidak terkecoh,” pintanya.

Al Chaidar menambahkan, di Kota Sabang saat ini sedang berkembang Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), padahal LDII telah difatwakan sesat dan menyimpang dengan ahli sunnahwaljamaah, namun hingga saat ini aktifitas kelompok itu masih juga telihat dan belum dibubarkan. “Saya juga mengharapkan kepada pihak MPU Aceh agar permasalahan aliran sesat itu segera dibubarkan agar tidak terjadi perpecahan umat Islam di Aceh dengan tindakan kekerasan seperti di Kabupaten Bireun,” cetusnya.

“Saya saat ini sedang melakukan penelitian di beberapa kabupaten dan kota di Aceh, tentang maraknya isu perkembangan aliran sesat tersebut. Selain itu menghitung berapa jumlah kelompok Islam radikal yang mulai beraktifitas di Aceh. Hasil penelitian saya untuk sementara hanya empat kabupaten dan kota yang baru didapatkan datanya secara detil, untuk daerah lainnya masih tahap penelitain lebih lanjut,” imbun Al Chaidar. (F.955)R.26