Walikota Mojokerto Beri Penghargaan 313 Pelajar Berprestasi

Mudah-mudahan tahun 2016 nanti kita akan mampu menggratiskan sampai biaya personal
Mudah-mudahan tahun 2016 nanti kita akan mampu menggratiskan sampai biaya personal

DALAM rangka memperingati Hari Ulang Tahun Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMBP) Ke-7 Tahun 2015, pada Sabtu (31/10) sebanyak 313 pelajar berprestasi mendapat penghargaan dari Walikota Mojokerto, Mas’ud Yunus.
Walikota Mas’ud Yunus memberikan penghargaan berupa piagam dan uang pembinaan dengan total Rp 166.650.000,- kepada para siswa tingkat PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK dan SLB dalam acara yang berlangsung di Astoria Convention Hall bertemakan “Gelar Seni dan Anugerah Prestasi”, yang dihadiri Walikota, Ketua DPRD, Kapolres Mojokerto Kota, Asisten, Kepala SKPD, Camat, Lurah, Ketua Komite Sekolah dan Kepala Sekolah se-Kota Mojokerto.
Dalam perjalanan PKMBP ke-7 sejak tahun 2009, program ini telah menunjukkan hasil yang positif. Antara lain semua anak usia sekolah di Kota Mojokerto, Provinsi Jawa Timur, telah bersekolah. Kualitas pendidikannya dengan prosentase kelulusan 100 persen.
Walikota Mas’ud Yunus saat memberikan sambutan mengatakan bahwa dengan peringatan HUT PKMBP Ke-7 ini ia berharap pendidikan di Kota Mojokerto dapat semakin maju. “Semoga anak-anak kita jadi semakin berprestasi, yang ending-nya kita nanti akan mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kota Mojokerto,” tutur walikota.
Prestasi akademik dan non-akademik di Kota Mojokerto semakin banyak dan meningkat dari tahun ke tahun, mulai dari tingkat provinsi hingga nasional. Dari berbagai lomba yang diikuti oleh siswa, guru, kepala sekolah dan pengawas sekolah maupun lembaga pendidikan.
Akhir tahun 2015 ini akan memasuki era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pada semua negara di Asean akan terjadi persaingan besar-besaran. “Pada saat itulah kita akan diuji, mampukah anak-anak kita bersaing dengan anak-anak dari negara lain ? Inilah yang menjadi tantangan kita bersama. Kita harus mampu mempersiapkan generasi penerus yang berkualitas, berintegritas, berkarakter dan berdaya saing,” jelas walikota.
Untuk itulah walikota selalu menekankan bahwa pendidikan merupakan prioritas utama. Untuk itulah pada tahun 2007 lalu telah dicanangkan Program Wajib Belajar 12 tahun dan pada tahun 2009 digagas Program Kota Mojokerto Berlingkungan Pendidikan (PKMBP) sesuai dengan Peraturan Walikota Mojokerto nomor 17 tahun 2009.
Program ini dikatakan berhasil jika tidak ada anak usia sekolah yang tidak sekolah. Karena itulah setiap warga Kota Mojokerto harus menyekolahkan anaknya minimal sampai tingkat SMA. Pendidikan merupakan pengeluaran biaya yang paling tinggi, maka pemerintah mempunyai kewajiban untuk memfasilitasi semua itu. Maka, sejak tahun 2015 Pemerintah Kota Mojokerto telah mencanangkan sekolah gratis.
“Saya mohon doa restu, kalau tahun ini Kota Mojokerto menggratiskan biaya operasional dan biaya investasi, mudah-mudahan tahun 2016 nanti kita akan mampu menggratiskan sampai biaya personal. Seragam sekolah akan kita gratiskan. Bahkan akan ada program angkutan sekolah gratis,” jelasnya.
Sejak dicanangkannya program jam wajib belajar, Kota Mojokerto juga mampu berbicara di tingkat Provinsi Jawa Timur. Tingkat SD, SMP dan SMA atau sederajat tingkat kelulusannya semua masuk sepuluh besar Jawa Timur. “Ini dapat tercapai berkat kerja sama kita semua. Antara Pemerintah Kota Mojokerto, sekolah, masyarakat dan orangtua bersama-sama memperhatikan pendidikan anak-anak kita. Utamanya adalah peran RT, RW dan warga yang menjadi satgas untuk mensukseskan jam wajib belajar setiap jam 6 pagi hingga jam 7 malam,” tutur walikota, mengingatkan. (anang/hms)