PRESIDEN Amerika Serikat, Barack Obama, mengatakan Rusia bertanggung jawab atas kekerasan di Ukraina timur karena negara itu melatih, mempersenjatai dan membiayai kelompok separatis di sana.
Dalam pernyataannya di Gedung Putih, Obama mengatakan pertempuran di Ukraina bukan berasal dari pergolakan yang ditimbulkan dari dalam, tetapi karena keterlibatan Rusia.
Sebelumnya dalam sidang darurat Dewan Keamanan PBB di New York, Amerika Serikat meminta Rusia berhenti berbohong dan berhenti memperparah keadaan di Ukraina timur.
Permintaan tersebut disampaikan oleh Duta Besar Amerika untuk PBB, Samantha Power, Kamis (28/08).
“Rusia harus berhenti berbohong dan berhinta memperburuk konflik ini,” tegasnya dalam sidang darurat yang dihadiri oleh 15 anggota Dewan Keamanan.
Ia menambahkan Rusia telah mempersenjatai dan memberikan peralatan dan kini bergabung dengan kelompok separatis dalam memerangi pasukan pemerintah Ukraina.
Sebaliknya Duta Besar Rusia untuk PBB, Vitaly Churkin, meminta Amerika untuk berhenti mencampuri urusan negara-negara berdaulat.
“Eskalasi yang terjadi saat ini di Ukraina timur adalah dampak langsung kebijakan serampangan Kiev yaitu mengobarkan perang terhadap rakyatnya sendiri,” kata Churkin.
Menurutnya, kehadiran relawan Rusia tidak bisa diabaikan, tetapi ia tidak memberikan tanggapan atas tuduhan bahwa tentara Rusia beroperasi bersama pasukan separatis di wilayah timur Ukraina.
Wakil Ukraina di PBB meminta Dewan Keamanan PBB menempuh langkah-langkah segera untuk menghentikan hal yang disebut sebagai agresi terhadap Ukraina. (BBC)