FAKTA – Berdasarkan pemberitaan yang sudah dipublikasikan oleh beberapa Media, antara lain Rakyatjelata.com pada tanggal 11/3/2024, Poskotajatim.co.id pada tanggal 12/1/2024 dan Media Indonesia Time pada tanggal 6/2/2024, tentang kasus dugaan korupsi yang melibatkan oknum pimpinan Cabang Utama Bank Jatim Surabaya, yang sampai berita ini dipublikasikan belum ada tanda tanda penyelesaian dari pihak Bank Jatim.
Narasumber yang ditemui oleh pihak Media menyatakan “Menurut saya petunjuk tentang terjadinya tindak pidana korupsi, dan atau pungli, bahkan persekongkolan jahat yang terstruktur secara masif dan sistematis sudah sangat terang benderang, yang saya heran kok belum ada Media atau Ormas atau masyarakat yang melaporkan masalah ini ke pihak Kejaksaan, atau Sat Tipikor atau langsung ke KPK ketika memang nilainya dianggap cukup, biar penegak hukum yang berjalan” Tegas Dimas Aryo, yang seorang Praktisi Hukum kondang dan sekaligus narasumber dari kasus ini. (18/3/2024).
Ditempat terpisah pimpinan Aliansi Wartawan Surabaya yang ditemui menyatakan “Kami sudah ke Bank Jatim untuk menemui pak Kunto sebagai pimpinan cabang utama Bank Jatim Surabaya, namun waktu itu kami hanya ditemui oleh mbak Karin, dengan alasan pak Kunto tidak berkenan untuk menemui kami, tapi kami tetap menunggu itikad baik dari pak Kunto untuk mengkonfirmasi masalah ini, karena kami memegang data mengenai kasus ini berupa bukti chatting dan List Pengeluaran senilai 900 juta rupiah” Ungkap Kiki Kurniawan ketua Aliansi Wartawan Surabaya, yang membawahi 60 Media di Surabaya.
Berdasarkan pernyataan dari para narasumber diatas maka seharusnya pihak pimpinan cabang dari Bank Jatim yang dimaksud memberikan klarifikasi kalau memang masalah ini dianggap tidak benar.
Dengan bersikap diamnya pihak Bank Jatim, maka indikasi terjadinya Mark up biaya Gathering Bank Jatim pada tanggal 17-18 Oktober 2023 di Hotel Sheraton, sangat besar kemungkinan memang terjadi. (can).
