Daerah  

Komisi C DPRD Sidoarjo Siap Mengawasi dan Menyidak Normalisasi Avour Kecamatan Sukodono

FAKTA – Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo, Mendukung Pemerintah Kabupaten Sidoarjo melakaukan normalisasi di Kecamatan sukodono, yaitu di titik Desa Masangan dan Desa Suko Kecamatan Sukodono bersebelahan.

Saling terhubung oleh sungai kecil. Sekitar 2 meter lebarnya. Namun panjang. Saat ini kondisi sungainya cukup mengkhawatirkan.

Tidak hanya penuh sampah, namun juga tumbuhan liar yang hampir menutupinya. Kondisi itu diperparah dengan sedimentasi sungai yang cukup tinggi. Akibatnya daya tampung air sangat berkurang. Tiga tahun lalu sungai itu terakhir dinormalisasi.

Dukungan Ketua Komisi C DPRD Sidoarjo, H. Choirul Hidayat, hal ini banyak laporan dari masyarakat, kondisi sungai tersebut perlu perhatian serius dan penanganan dari Pemerintah kabaupaten Sidoarjo.

Kondisi tanggul sungai pun harus mendapat perhatian khusus dari pemerintah agar saat musim hujan tidak terjadi air meluap.

“Aliran air tidak lancar, kondisi sungai dangkal, terus tanggulnya kurang representatif. Maka bencana banjir akan mengintai warga, ” ujar politisi dari partai Demokorari Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan).

Masih menurut H. Choirul Hidayat persoalan banjir di Kecamatan Sudokono – Sidoarjo saat musim hujan sering terjadi.

“Solusi untuk mengatasi banjir di daerah tersebut khususnya di Kecamatan Sukodono, harus ada normalisasi di titik Desa Masangan dan Desa Suko serta sungai dangkal lainnya dan penguatan pada tanggulnya,” sebutnya.

Sebagai bentuk dukungan Komisi C DPRD Kabupaten Sidoarjo, telah menyetujui anggaran normalisasi di Avour kecamatan Sukodono dengan Rp190 juta, di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo dan kami minta kepada masyarakat di Kabupaten Sidoarjo khususnya warga daerah Sukodono untuk sadar lingkungan.

Jangan membuang sampah ke sungai, demi kelestarian dan keselamatan bersama. keterlibatan masyarakat dalam menjaga lingkungan menjadi hal yang harus diutamakan. Kejadian banjir musiman itu hampir setiap tahun terjadi.

“Kami sudah melakukan dialog dengan para tokoh masyarakat dan pemerintah desa. Untuk bersama-sama melakukan upaya pencegahan dan meminimalisasi banjir,” tambahnya.

Sementara itu, Wakil Komisi C DPRD Sidoarjo Anang Siswandoko mendesak pemkab mempercepat program normalisasi sungai terutama yang kondisinya sudah dangkal demi mencegah banjir yang sering terjadi saat hujan deras di daerah Kecamatan Sukodono.

“Untuk program jangka panjang banjir penting bagi eksekutif untuk dapat bekerja keras mempercepat normalisasi sungai dangkal. Apalagi kita sudah mendapat dukungan dari pusat untuk penanganan banjir,” kata Anang Siswandoko, dari politisi partai Gerindra.

Masih menurut Anang menyoroti pentingnya mengembalikan fungsi Sungai sebagai penampung air dengan cara pengerukan dan pelebaran (normalisasi).

Ia mengingatkan sungai di titik Desa Masangan dan Desa Suko sangat penting untuk dilakukan normalisasi. Maka dari itu, dia menyatakan DPRD Sidoarjo siap untuk mengawal seluruh program yang telah diajukan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo untuk penanganan banjir dengan demikian nantinya pelaksanaan di lapangan bisa optimal.

Masih menurut Anang Siswandoko, mengingatkan selain normalisasi sungai dangkal, juga pemeliharaan rumah pompa guna mempercepat waktu surut genangan dan meminimalkan titik banjir di Sidoarjo.

“Saya juga mendorong pembangunan waduk dan memperbanyak rumah-rumah pompa terutama untuk mengatasi banjir di permukiman yang lokasinya berada di dataran sangat rendah,” tambahnya.

Normalisasi sungai yang ada di titik Desa Masangan dan Desa Suko Kecamatan Sukodono dipantau langsung oleh Pjs. Bupati Sidoarjo Muhammad Isa Ansori.

Ia ingin memastikan normalisasi sungai tersebut berjalan lancar. Normalisasi Avour Sungai Kecamatan Sukodono dengan agangaran Rp190 juta yang menempel di Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo.

Muhammad Isa Ansori mengatakan antisipasi banjir terus dilakukan. Salah satunya normalisasi sungai yang akan digencarkan. Semua dilibatkan dalam upaya mencegah banjir di Sidoarjo. Tidak hanya masyarakat dan instansinya saja. Namun Pemprov Jatim juga ia libatkan.

“Saya pikir sinergitas ini penting untuk mencegah banjir, namun yang terpenting masyarakat jangan buang sampah disungai,”ucapnya.

Ia sendiri melihat kondisi saluran sungai tersebut mengalami pendangkalan. Oleh karenanya perlu dilakukan pengerukan. Ia datangkan alat berat milik Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air Pemprov Jatim yang dibantu Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Sumber Daya Air Kabupaten Sidoarjo. Truk sampah DLHK Sidoarjo juga didatangkannya.

“Pengerukan ini akan kita lakukan sekitar dua Minggu, panjangnya mungkin 3 sampai 4 kilo (km) yang akan kita normalisasi,”ucapnya. (Sol)