KABUPATEN Barito Kuala (Batola), Provinsi Kalimantan Selatan, untuk wilayah bagian selatannya memang masih memiliki daerah yang dicapai harus melalui jalan sungai dengan kendaraan air seperti jukung (perahu kecil tanpa mesin) untuk tujuan dekat, sedangkan untuk tujuan yang agak jauh bisa menggunakan kapal atau speedboat, disebabkan ruas jalannya masih terus dilakukan pembenahan.
Daerah selatan dari Kabupaten Batola diketahui memang memiliki kondisi rawa sehingga untuk pembuatan infrastruktur harus bertahap dimulai dengan pembuatan badan jalan, pengerasan hingga kondisinya benar-benar padat baru dilakukan pengaspalan.
Namun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Batola yang kini dipimpin bupati perempuan pertama di Kalsel, Hj Noormiliyani AS SH, bersama-sama dengan jajarannya yang didukung oleh seluruh lapisan masyarakat berkeyakinan dan optimis bahwa daerahnya akan bangkit dan bisa lebih maju dari sekarang dengan mewujudkan orientasi pembangunan dalam keseimbangan dan keterpaduan yang benar-benar berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
Kini sudah mulai terlihat keberhasilan yang dicapai mulai perbaikan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ekonomi, pelayanan masyarakat, hingga pencetusan program-program yang berpihak dan mengangkat kemandirian masyarakat. Dinamika penyelenggaraan pemerintahan di Bumi Ijejela terus mengalami kemajuan serta banyak memberi manfaat bagi masyarakat.
Salah satu bukti dari kemajuan itu adalah dengan adanya ruas jalan Taman Sari Bunga yang menghubungkan antara Kecamatan Tamban, Anjir Muara, Mekasari dan Tabunganen.
Bupati Batola, Hj Noormiliyani, menyatakan bahwa pihaknya akan memprioritaskan pembangunan ke arah selatan yang menghubungkan empat kecamatan yakni Kuripan, Tabukan, Bakumpai dan Marabahan atau disingkat Kuta Bamara tersebut agar masyarakat yang berada di wilayah selatan Batola ini tak lagi terisolir. “Ulun (saya) akan memprioritaskan pembangunan Kuta Bamara ini sehingga masyarakat di sini tak lagi terisolir dan bisa terkoneksi hingga Marabahan,” ucapnya.
Bupati perempuan pertama di Kalsel ini mengutarakan, targetnya dalam menyelesaikan Program Kuta Bamara hingga berakhir masa pengabdiannya yaitu pada tahun 2022.
Hj Noormiliyani menggambarkan, pembuatan jalan di kawasan Kuta Bamara kemungkinan tak bisa langsung diaspal karena kondisinya yang rawa sehingga harus bertahap mulai pembuatan badan, pengerasan hingga kondisinya benar-benar padat.
“Yang pasti di era masa jabatan ulun tahun 2022 menargetkan pembuatan jalannya sudah terbangun. Sedangkan pengaspalannya kemungkinan di era bupati berikutnya,” jelasnya.
Untuk itu, Noormiliyani berharap dukungan serta doa dari masyarakat agar pembangunan jalan Kuta Bamara benar-benar terwujud.
Bupati Noormiliyani mengutarakan, keberadaan dirinya menjabat bupati perempuan pertama di Kalsel ini boleh dibilang bentuk ujian sekaligus pembuktian kalau perempuan juga memiliki kemampuan yang sama.
Jika dalam perjalanannya memberi hasil maka ke depannya akan memberikan keyakinan bagi masyarakat bahwa seorang perempuan pun memiliki kemampuan setara dalam memimpin.
“Bapak ibu sekalian juga patut mendukung kepemimpinan perempuan agar jika memiliki anak atau cucu perempuan mempunyai kesempatan yang sama dalam memimpin,” harapnya.
Pembangunan infrastruktur empat kecamatan di Kabupaten Batola yang sudah ditargetkan Bupati Hj Noormiliyani merupakan suatu upaya terencana yang dilakukan oleh Pemkab Batola sebagai proses perubahan menuju keadaan yang lebih baik.
Pembangunan tersebut dapat menjadi indikator perubahan bagi Kabupaten Batola. Seperti yang diketahui bahwa tujuan pembangunan adalah mencapai masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera. Proses pembangunan terjadi di semua aspek kehidupan masyarakat, ekonomi, sosial, budaya hingga politik.
Proses dari pembangunan di empat kecamatan (Kuripan, Tabukan, Bakumpai dan Marabahan) akan menimbulkan perubahan dan juga memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat Bumi Ije Jela. Dampak positif itu dapat terlihat saat kebutuhan manusia menjadi tercukupi karena pembangunan tersebut. Dengan demikian pembangunan di Kuta Bamara terus dilakukan guna kemajuan Kabupaten Barito Kuala.
Pembangunan infrastrukur jalan tersebut sangat diperlukan untuk melakukan mobilitas dari satu kecamatan ke kecamatan lain guna kepentingan masyarakat yang berada di sekitar empat kecamatan tersebut.
Dengan selesainya akses jalan yang ditargetkan Bupati Noormiliyani nantinya, maka pertumbuhan ekonomi masyarakat empat kecamatan tersebut akan terus meningkat.
Jalan atau infrastruktur lainnya menjadi sangat penting keberadaannya, terutama jalan yang memiliki penerangan yang baik dan akses yang mudah dijangkau akan membuat masyarakat menjadi lebih mudah untuk melakukan segala aktivitas, terutama untuk arus pertukaran ekonomi dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa pembangunan infrastruktur jalan dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi rakyat sehingga menjadi ikut berkembang. Dampak pembangunan infrastruktur dapat menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi sendiri juga dapat menjadi tekanan bagi infrastruktur. Pertumbuhan ekonomi yang positif akan mendorong peningkatan kebutuhan akan berbagai infrastruktur. Perannya sebagai penggerak di sektor perekonomian akan mampu menjadi pendorong berkembangnya sektor-sektor terkait sebagai multiplier dan pada akhirnya akan menciptakan lapangan usaha baru dan memberikan output hasil produksi sebagai input untuk konsumsi.
Dalam pembangunan ekonomi akan memberikan dampak pada pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup. Pertumbuhan ekonomi sendiri akan berpengaruh terhadap investasi. Sedangkan peningkatan kualitas hidup akan berpengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat, karena dengan pembangunan infrastruktur dapat mengurangi kemiskinan dan jumlah pengangguran. (Tim)