PADA hari Selasa (24/3/2020), Pemdes Tulungrejo bersama SIBAT PMI Bojonegoro, Poskesdes, melaksanakan penyemprotan antikuman (desinfektan) di seluruh sarana umum.
Kepala Desa (Kades) Tulungrejo, Darto SE, didampingi seluruh perangkatnya menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan pengembangan tindak lanjut instruksi dari Bupati Bojonegoro, di antaranya pencegahan dini sebelum ada warga terjangkit Covid-19 (Corona). “Semoga aman dan selamat, waras semuanya,” doa kades diamini semuanya.
Selanjutnya, Utomo, Ketua BPD Tulungrejo, menambahkan bahwa dalam pencegahan virus Corona ini Pemdes Tulungrejo bekerja sama dengan seluruh elemen yang ada di Desa Tulungrejo melakukan antisipasi, yakni penyemprotan anti virus Corona (anti kuman) sebagai upaya pencegahan. Warga sangat antusias menyambut adanya kegiatan tersebut. Bahkan warga minta kalau bisa bukan hanya sarana umum yang disemprot tetapi juga ke masing-masing rumah warga.
Sedangkan petugas penyemprot desinfektan, Dwi Pujo Wuryanto, bersama tim yang bergabung telah melaksanakan penyemprotan sarana umum, di antaranya masjid, mushola, warung, sekolahan, pos kampling, mulai pukul 09.30 WIB sampai 11.20 WIB. “Tidak ada kesulitan dalam pelaksanaan penyemprotan karena sebelumnya sudah rapat koordinasi antara pemerintahan Desa Tulungrejo, Sibat, dan Dinas Kesehatan khususnya Puskesmas Trucuk dan Poskesdes Tulungrejo.”
Sasarannya antara lain 14 poskampling, 3 masjid, 17 mushola, 5 sekolahan terdiri dari TK, PAUD. “Karena logistik yang ada sangat terbatas sehingga untuk antusias warga yang menghendaki agar penyemprotan juga dilakukan di masing-masing rumah warga belum bisa dilaksanakan atau menunggu informasi berikutnya”.
Yang terlibat dalam kegiatan penyemprotan desinfektan di antaranya kepala desa dan perangkat serta PKK, linmas, BPD, karang taruna dan sibat dari Kabupaten Bojonegoro. “Hal ini kami lakukan menindaklanjuti instruksi bupati bahwa setiap desa wajib melakukan pencegahan sedini mungkin pada virus Corona, sehingga tiap malam pemerintah desa melakukan patroli ke warung-warung yang ada wi-finya. Karena ini sesuai instruksi tiga pilar kabupaten yang dilanjutkan tiga pilar kecamatan plus Dinkes, termasuk memasang banner berisi himbauan. Anak-anak sekolah bila berkumpul lebih dari 30 orang maka kita bubarkan dan juga apabila ada warga dari luar kota atau luar negeri dites kesehatannya di puskesmas sebelum beradaptasi dengan warga Desa Tulungrejo. Semua harus mematuhi aturan ini, demi kesehatan dan keselamatan bersama. Semua instruksi bupati telah dilakukan oleh Pemdes Tulungrejo dengan harapan Tulungrejo bisa bebas dari Corona. Upaya-upaya lain yakni mengurangi frekuensi warga keluar-masuk rumah dan bila masuk rumah harus cuci tangan dan apabila ada gejala panas atau batuk-batuk harus segera melapor ke puskesmas. Demi memberikan rasa nyaman dan keamanan bersama maka Pemdes Tulungrejo melaksanakan patroli dimulai pukul 21.00 hingga 22.30 WIB. Sebab pukul 22.00 warung harus sudah tutup. Sisa waktu 30 menit dari pukul 22.00 adalah untuk mengelilingi ulang. Yakni yang sudah diperintahkan untuk tutup kegiatan pada pukul 22.00 sudah dilakukan apa masih buka. Mengingat 40% dari jumlah penduduk Tulungrejo sebanyak 2.907 jiwa adalah siswa/warga berusia pelajar yang masih suka kumpul-kumpul di luar,” ulas Darto SE, Kades Tulungrejo yang periode ke-2 dan ke-3 selalu tiada lawan.
Camat Trucuk, Heru Sugianto SE MM, didampingi Sekcam Drs H Nurhadi, Kasi Trantib Dudy Hanura SH mengapreasiasi giat Pemdes Tulungrejo yang dengan sigap, tanggap melaksanakan operasi sebagai tindak lanjut instruksi Bupati Bojonegoro. “Kegiatan tersebut nanti bergiliran waktunya,” pungkas Camat Trucuk.
“Pas kegiatan kok pas Wartawan FAKTA lewat yo bejane Tulungrejo, he..he..he,” timpal M Ikhsan, Anggota SATPOL PP Kecamatan Trucuk. (F.463)
