
DANA Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) Tahun 2016 yang digelontorkan kepada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi digunakan untuk pembinaan kemampuan dan keterampilan kerja bagi tenaga kerja dan masyarakat melalui bantuan sarana produksi yang diimplementasikan di antaranya digunakan untuk pelatihan pembuatan makanan ternak fermentasi jerami dan suplemen makanan (Pil Dokoh). Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi, Ir Sunito MSi.
“Pelatihan pembuatan makanan ternak dan suplemen makanan yang bertempat di Desa Tulakan, Kecamatan Ngrambe, pada 3 Agustus 2016 diikuti 5 kelompok tani, yaitu Kelompok Tani Makmur Selalu dari Desa Tulakan, Kecamatan Sine, Kelompok Tani Sri Rejeki dari Desa Ngrendeng, Kecamatan Sine, Kelompok Tani Ngesti Tani dari Desa Ngrambe, Kecamatan Ngrambe, Kelompok Tani Sataria dari Desa Pucangan, Kecamatan Ngrambe, Kelompok Tani Murni dari Desa Tambakboyo, Kecamatan Mantingan. DBHCHT Tahun 2016 benar-benar digunakan untuk memberi bantuan sapi kepada Kelompok Tani Sapi yang tersebar di 19 kecamatan secara bergantian, bantuan sarana produksi dan bermacam-macam pelatihan,” jelasnya.
Ir Sutrisno MSi, Kabid Usaha Tani Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Ngawi, menambahkan, para anggota kelompok tani diberi pelatihan pembuatan fermentasi jerami, karena jerami padi merupakan limbah pertanian yang tersedia dalam jumlah cukup banyak, mudah diperoleh dan dapat dimanfaatkan sebagai pakan ternak sapi dan kambing.
“Jerami ini agar mempunyai nilai gizi untuk ternak harus melalui proses fermentasi dengan menambahkan bahan yang mengandung mikroba proteolitik, lignotik, selulitik, lipolitik dan bersifat fiksasi nitrogen non simbiotik (strabio, starbioplus, probion). Hal ini akan menambah nafsu makan ternak, sehingga menambah bobot sapi yang dipelihara. Selain itu para anggota kelompok tani juga dilatih cara membuat suplemen makanan yang dikenal dengan Pil Dokoh. Pil Dokoh ini merupakan ramuan ekstrak herbal untuk meningkatkan nafsu makan dan stamina ternak. Fungsinya untuk meningkatkan nafsu makan, meningkatan sistem pencernaan agar bekerja lebih baik dan membantu penyerapan sari makanan lebih baik dengan probiotik yang ada. Bahan herbal yang digunakan di antaranya temulawak, kunyit, jahe, daun sirih, asam jawa, gula jawa, EM4 dan air bersih. Efek pemberian herbal itu daya tahan tubuh ternak meningkat, penyakit kembung dan cacing tidak pernah muncul, bau kotoran dan urin terkurangi secara nyata. Dengan bekal pelatihan ini kelompok tani sapi diharapkan dapat meningkatkan produksi hewan peliharaannya baik itu sapi maupun kambing,” jelasnya. (F.968) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com / www.instgram.com/mdsnacks