Wagub Emil Dardak Apresiasi Keberhasilan Dishub Provinsi Jatim Kawal Kelancaran Arus Mudik Balik Lebaran 2025

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak di pusat kendali Jatim Transportation Control Center (JTCC), Dishub Provinsi Jatim memantau pergerakan jutaan pemudik lintas moda secara real-time.

FAKTA – Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur berhasil memainkan peran kunci dalam menjaga kelancaran arus mudik dan balik Lebaran 2025. Melalui pusat kendali Jatim Transportation Control Center (JTCC), Dishub Provinsi Jatim memantau pergerakan jutaan pemudik lintas moda secara real-time.

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut hadir di ruang pemantauan tersebut. Didampingi Plt Sekretaris Dishub Jatim, Joko Pitoyo, Emil melihat langsung dinamika lalu lintas dan aktivitas di terminal, stasiun, pelabuhan, dan jalur darat.

“Di sini kita bisa lihat semuanya, dari terminal hingga pelabuhan. Semuanya terpantau CCTV, dan ini sangat membantu pengambilan keputusan cepat,” ujar Emil.

JTCC menjadi pusat komando utama selama masa Angkutan Lebaran 2025. Melalui teknologi pemantauan yang terintegrasi, Dishub Jatim mencatat:

Puncak arus kendaraan terjadi pada H+2 Lebaran (1 April 2025) dengan pergerakan 573.405 kendaraan.

Total pergerakan kendaraan H-7 hingga H+2 mencapai 4.260.480, mengalami penurunan 14,74% dibanding 2024.

Moda bus mencapai puncaknya pada H-2 (29 Maret) dengan 187.580 penumpang, turun 4,07% dari tahun sebelumnya.

Moda kereta api mencatat lonjakan dengan total 1.389.178 penumpang, naik 5,47%, dan puncaknya terjadi pada H+2.

Angkutan laut mencatat pergerakan 119.105 penumpang dari H-10 hingga H+2, dengan puncak mudik di H-7.

Moda udara merekam 3.361 penerbangan, dengan lonjakan signifikan di H-3 Lebaran.

Wagub Emil juga menyampaikan apresiasi kepada para petugas Dishub yang tetap bertugas saat mayoritas masyarakat merayakan Idulfitri di rumah masing-masing.

“Mereka tetap bekerja saat yang lain berkumpul dengan keluarga. Saya datang membawa kue dari UMKM, sebagai bentuk apresiasi kecil atas dedikasi mereka,” ujarnya.

“Apa yang dilakukan Dishub Jatim ini sangat strategis dan berdampak langsung. Ini bagian dari pelayanan publik yang sangat konkret dan terasa oleh masyarakat,” tambah Emil.

Langkah Dishub Jatim dalam menyiapkan sistem pengawasan dan analisis arus mudik melalui JTCC dinilai menjadi praktik baik dalam manajemen transportasi publik daerah.

Ketepatan data dan pemantauan situasi di lapangan memungkinkan mitigasi dini terhadap potensi kepadatan maupun gangguan.

Pascamudik, Dishub Jatim akan terus melakukan evaluasi bersama pemerintah provinsi untuk menyempurnakan layanan transportasi publik pada momentum serupa di masa mendatang. (hms/nyo)