Majalahfakta.id – Upaya menggenjot kunjungan ke berbagai destinasi wisata, Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Sukabumi akan menyediakan peta wisata. Konsep peta wisata tersebut nantinya akan berisi panduan berbagai potensi wisata di Kota Sukabumi, seperti destinasi wisata, kuliner, sejarah dan olahraga. Agar ke depannya para pengunjung yang akan berkunjung makin tertarik dan dipermudah.
“Kita gencar melakukan promosi melalui media sosial ataupun secara manual. Nantinya akan disediakan dalam bentuk flyer, pamflet, pocket map kemudian dibagikan di pusat-pusat keramaian misalnya stasiun, terminal dan hotel-hotel. Insya Allah tahun ini segera akan kita realisasikan,” ujar Caesar Anwar, Kabid Pariwisata Disporapar Kota Sukabumi pada awak media saat ditemui di ruangannya, Senin (14/03/2022)..
“Karena sejak terkena dampak pandemi Covid-19, sektor pariwisata mengalami penurunan hingga 50 persen,” ujar Caesar Anwar.
Lebih lanjut Caesar menerangkan, untuk saat ini ada dua wisata unggulan Kota Sukabumi yang dikelola Disporapar antara lain Pemandian Air Panas Cikundul dan Taman Rekreasi Olahraga Kenari (TROK) atau lebih akrab dikenal dengan Rengganis.
Taman Rekreasi Olahraga Kenari (TROK) akan dibangun menjadi lebih megah di tahun 2022. Destinasi wisata ini akan akan menggunakan dana APBD Provinsi Jawa Barat dengan nilai anggaran sebesar Rp 5 miliar diperuntukkan pembangunan fisik sedangkan untuk pembangunan sarana prasarana menelan dana sebesar Rp 1 miliar. Jadi, totalnya sebesar Rp 6 miliar.
Wisata Rengganis tersebut nantinya akan dikonsep menjadi multi use. Artinya akan dilengkapi dengan kuliner, area renang, permainan anak, dan menjadi sport centernya Kota Sukabumi. Khusus kolam renang, tertutup dan mengakomodir kaum wanita. Artinya, akan ada jadwal terpisah untuk wanita dan pria.
“Di luar dua destinasi itu, kita juga upayakan menggenjot delapan destinasi wisata lainnya untuk menarik wisatawan berkunjung ke Kota Sukabumi. Diantaranya Pilar Mas, Villa Cantik dan destinasi lainnya yang bisa dipromosikan. Jadi ke depannya Kota Sukabumi akan mempromosikan setidaknya 10 potensi unggulan wisata,” ungkapnya.
Lantas terkait dengan upaya pemerintah gencar mendorong terciptanya herd immunity di tengah masyarakat agar status Pandemi Covid-19 beralih menjadi endemi, Disporapar mendukung bisa segera terlaksana.
“Kita sangat bersyukur sekali apabila situasi pandemi bisa segera beralih ke endemi terutama dari sektor pariwisata. Karena para pelaku bisnis pariwisata akan lebih mengoptimalkan potensi yang ada sehingga mereka bisa lebih leluasa mengoptimalkan usahanya, ” harap Caesar.
Guna mengoptimalkan kunjungan wisatawan ke Kota Sukabumi, Disporapar Kota Sukabumi juga gencar memoles ekonomi kreatif yang selama ini sudah terwadahi. Menurut Kabid Pariwisata, Kota Sukabumi memiliki sekira 300 pelaku ekonomi kreatif yang sudah divalidasi. “Ekonomi kreatif unggulan diantaranya di bidang fashion, musik, kriya, kuliner dan seni pertunjukan, untuk sementara itu yang sedang difokuskan,” ungkapnya.
Sekadar tahu, kriya atau hastakarya dan lebih populer dengan kerajinan tangan adalah kegiatan seni yang menitikberatkan pada keterampilan tangan dan fungsi untuk mengolah bahan baku yang sering ditemukan di lingkungan sekitar.
Kriya menjadikan benda-benda yang tidak hanya bernilai pakai, tetapi juga bernilai estetis. Kriya menjadi salah satu bagian dari subsektor ekonomi kreatif, pada masa pandemi produk kriya termasuk dalam komoditi yang bisa tetap bertahan.
Sedangkan untuk menggeliatkan ekonomi kreatif di Kota Sukabumi, Disporapar sementara ini melakukan upaya memberikan pelatihan – pelatihan serta melakukan pendataan para pelaku ekonomi kreatif.
“Pada tahun 2021 sudah dilakukan sejumlah kegiatan diantara melakukan workshop, gelar produk misalnya merangkum Sukabumi. Ini bentuk untuk mewadahi para pelaku ekonomi kreatif dan mempromosikan keberadaan ekonomi kreatif Kota Sukabumi. Pada tahun 2022 mungkin tidak jauh berbeda yang akan dilakukan guna mempromosikan sektor ini,” bebernya.
“Mudah-mudahan upaya mempromosikan potensi wisata Kota Sukabumi dapat semakin kuat baik secara digital maupun manual,” pungkas Caesar. (R01)