Daerah  

Dinas Pendidikan Jawa Barat Targetkan DAK Fisik 2022 Tuntas di 168 SMA

Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi.

FAKTA – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Dedi Supandi menyatakan bahwa pelaksanaan program (Dana Alokasi Khusus) Kementerian Pendidikan Republik Indonesia khususnya Bidang SMA Tahun 2022 telah mencapai target yang telah ditetapkan, 100 persen terserap.

Pencapaian pelaksanaan program infrastruktur DAK Fisik Tahun ini dialokasikan ke168 SMA Negeri dan Swasta yang tersebar di wilayah Jawa Barat.

Kegiatan pembangunan ini mendorong  peningkatan kapasitas  dan kualitas ruang belajar Satuan Pendidikan Tingkat Menengah di Jawa barat. Sehingga daya tampung murid di tahun ajaran 2023 bertambah secara signifikan. Otomatis jumlah APK di Jabar dapat meningkat pula.

Adapun pelaksanaan kegiatan DAK Bidang Fisik berupa pembangunan Ruang Kelas Baru (RKB) maupun rehab, tahun 2022 dilaksanakan dengan sistem swakelola. Sesuai kebijakan pemerintah pusat dalam hal ini melalui Kementerian Pendidikan RI. 

Tujuannya tentu saja selain meningkatkan jumlah dan kualitas ruang kelas, dengan sistem swakola ini, Masyarakat setempat dapat dilibatkan sebagai tenaga kerja. Sehingga dapat mendorong laju percepatan program pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid 19.

Dalam pelaksanaannya, pekerjaan sistem swakola tetap menjamin mutu hasil pekerjaan. Dengan dilibatkannya juga konsultan pendamping baik perencanaan, pelaksanaan maupun pengawasan serta tim ahli. Maka kualifikasi hasil pekerjaannya dapat memenuhi standar kualitas yang baik serta waktu pelaksanaan pekerjaan nya dapat mencapai target yang telah ditetapkan.

Demikian disampaikan Dedi Supandi di acara Rakor Evaluasi Dak Fisik SMA di Grand Mercure Bandung (9/12/2022)

Sementara PPK DAK Bidang Fisik SMA Disdik Jabar Dede R, ketika ditemui majalahfakta.id di tempat yang sama, mengatakan bahwa tahun 2022 Dinas Pendidikan Jawa Barat mendapatkan bantuan DAK Fisik SMA, SMK dan SLB.

Untuk SMA sebanyak 168 sekolah yang tersebar di beberapa kabupaten kota di Jawa Barat. Secara umum pelaksanaannya berjalan lancar sesuai dengan perencanaan peruntukan, spesifikasi alokasi anggaran.

Selain DAK Bid Fisik Pembangunan RKB Pemerintah pusat juga mengalokasikan dana DAK TIK 2022 untuk beberapa SMA di Jabar sebesar Rp11 miliar. Dak TIK ini sesuai program digitalisasi sekolah yang terintegrasi.

Adapun sistem nya melalui e-catalog dengan kewenangan PPK untuk memilih barang dengan merek dagang yang sudah terverifikasi katagori TKDN oleh Kemendikbud RI.

Pengadaan barang ini berupa perangkat laptop Crommebook, Proyektor, dll.Khususnya proyek pengadaan TIK di Jawa Barat Menurut Dede Rudi selaku Pejabat Pembuat Komitmen memang sempat heboh dengan berbagai tudingan dugaaan adanya celah KKN.

Seperti adanya orang- orang yang mengaku dekat dengan “Tim Pakuan” (orang yang mengaku berada di lingkaran Gubernur Jabar Ridwan Kamil), orang dekat Kepala Dinas, orang dekat Sekdis Yessa Sarwedi Hamiseno, orang kuat diberbagai LSM, sampai beking Aparat Penegak Hukum (APH).

Juga berhembus kencang kabar dari mulut ke mulut yang akhirnya tidak bisa dibuktikan secara faktual, bahwa adanya dugaan perang cashback diantara marketing para pengusaha barang tersebut.

Konon sampai ada salah satu perusahaan yang berani menawarkan cashback sebesar 30 persen dari setiap barang yang dipilih PPK ke pada merk tertentu.

Saat ditanya hal tersebut, Dede Rudi membenarkan bahwa memang ada banyak sekali oknum -oknum yang sengaja membuat opini adanya praktek KKN di Proyek Pengadaan TIK DAK 2022 di Disdik Jabar. Namun Dede Rudi membantah kebenaran kabar atau tudingan itu.

“Proyek TIK itu melalui e-catalog, kami melaksanakannya sesuai prosedur dan pertimbangan berbagai aspek. Melalui mekanisme e catalog kita hanya melihat spesifikasi barang, standard harga, kualitas dan berbagai aspek teknis lainnya sesuai aturan yang tertuang dalam Juklak juknisnya”.

“Bahkan kami sebagai PPK tidak mengetahui/kenal siapa penyedia dari merk yang ada. apalagi melakukan pertemuan diluar konteks aturan apalagi  melakukan komitmen seperti yang diisukan selama ini dengan penyedia”.

Kalau memang  benar ada yang mengatakan terjadi praktek KKN sehingga terjadi pengondisian  pemenang penyedia barang TIK kepada merk tertentu dengan jumlah cashback yang fantastis itu, saya dari mulai pertama mendengar isu itu beredar, meminta selalu meminta orang- orang tersebut untuk datang bertemu langsung dan memberikan buktinya.

Jangan hanya menduga-duga tetapi tidak memiliki dasar data apalagi bukti yang valid. Disdik Jabar dalam hal ini sangat terbuka untuk menerima laporan dari siapapun.

“Semua kegiatan (DAK 2022) yang kami kelola sudah ditegaskan harus dilaksanakan dengan profesional, transparan, akuntabel dan pengawasan seketat mungkin. Sehingga kebocoran uang negara yang dapat merugikan rakyat banyak, dapat kita cegah semaksimal mungkin, ” ujar Dede Rudi dengan lugas. (yos)