FAKTA – Bus Trans Jatim koridor II resmi beroperasi untuk antar kota wilayah Jawa Timur. Peresmian peluncuran dilakukan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, ditandai dengan pemecahan kendi di Terminal Kertajaya Kota Mojokerto, Minggu (20/8/2023).
Hadir mendampingi Gubernur Jatim, Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari, Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kepala Dinas Perhubungan Jatim Nyono, Plt Dirut PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Asdo Aptriviyanto, serta sejumlah pejabat lainnya.
Gubernur Khofifah mengatakan, bus Trans Jatim merupakan salah satu inovasi transportasi publik Dishub Jatim. Sebelumnya, sudah diluncurkan bus Trans Jatim Koridor I dengan rute Sidoarjo – Surabaya – Gresik. Setahun berjalan, koridor I berhasil membuktikan sangat diminati masyarakat. Perhari 30 armada bus Trans Jatim mampu melayani 4.500 hingga 5.000 penumpang.
“Kita melihat bahwa tinggi sekali minat masyarakat menggunakan trans Jatim dalam jumlah di atas rata-rata 100 persen. Kemudian april lalu kita menambah 10 armada. Dan hari ini kita menambah koridor II,” ujarnya.
Dengan beropersinya koridor II, ia berharap Bupati dan Wali Kota Mojokerto harus optimis wisatawan akan banyak berkunjung dan berbelanja, sehingga sektor UMKM di Kabupaten maupun Kota Mojokerto akan bergerak terus.
“Dengan adanya Trans Jatim koridor II, bangunan koneksitas di antara aglomerasi Surabaya menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih murah. Pergerakan masyarakat, pergerakan ekonomi, pergerakan sosial, pergerakan pendidikan, dan seterusnya Insya Allah akan memberikan manfaat dengan multiplier effect yang besar,” imbuhnya.
Gubernur Jawa Timur Khofifah menyampaikan bahwa dengan adanya Trans Jatim Koridor II bangunan koneksitas di antara aglomerasi Surabaya menjadi lebih mudah, lebih cepat, lebih murah. “Alhamdulillah koridor II kita resmikan hari ini untuk rute Kertajaya-Purabaya. Ini artinya bangunan koneksitas di antara aglomerasi Surabaya Insyaallah akan lebih mudah lebih cepat lebih murah dan lebih bisa dipastikan jam keberangkatannya Insya Allah aman dan nyaman,” kata Khofifah.
Sebelumnya, Kepala Dishub Jatim, Nyono menjelaskan, terdapat 20 armada untuk operasional dan dua armada untuk cadangan. Untuk tiketnya, dapat terusan dari koridor sebelumnya. “Jadi ke koridor I bisa ditempuh dalam waktu dua jam,” ujarnya.
Dikatakan, dibukanya Bus Trans Jatim koridor II ini untuk menggantikan bus mini hijau (Surabaya – Mojokerto) yang sudah tidak representatif. Menurutnya usia bus hijau sudah di atas 25 tahun.
“Kita tahu pelayanannya ya begitu saja. Makanya kami ganti dengan Bus Trans Jatim. Pengemudi bus hijau ini kami beri kesempatan untuk menjadi pengemudi Bus Trans Jatim, sehingga mereka tak kehilangan pekerjaan,” terangnya.
Nyono menjelaskan, tujuan utama penambahan koridor adalah memperbaiki wajah transportasi di Jatim. Selain itu, pihaknya berharap masyarakat beralih ke kendaraan umum daripada kendaraan pribadi.
Dia juga mengungkapkan, pihaknya akan memberikan prioritas lalu lintas untuk bus Trans Jatim. Misalnya pada saat pengguna lalu lintas lain sedang lampu merah, ini ada lajur khusus untuk Bus Trans Jatim yang bisa jalan.
“Ini yang kami rencanakan. Konsepnya seperti Bus Transjakarta. Bedanya Jatim belum punya jalur khusus. Jadi wajar jika ada keterlambatan satu hingga lima menit,” ujarnya.
“Akan tetapi, aplikasi Trans Jatim memberikan kepastian bahwa bus yang dipesan sudah sampai di mana. Ini kepastian waktu untuk menunggu sehingga Bus Trans Jatim ini menjadi idola,” paparnya.
Sementara itu, untuk yang Koridor III (Surabaya–Sidoarjo) bakal diresmikan di rangkaian HUT Provinsi Jatim pada Oktober mendatang. Rencananya koridor ini akan dibuka di Terminal Larangan. “Rute Koridor III Surabaya–Sidoarjo melalui arteri,” sebutnya.
Sebagai informasi, Bus Trans Jatim dilengkapi dengan fasilitas nyaman seperti AC dan kursi ergonomis. Tarifnya, untuk penumpang umum hanya Rp 5.000 dan pelajar atau santri Rp 2.500.
Rutenya, Bus Trans Jatim koridor II melewati Terminal Purabaya–Pasar Krian–Balongbendo–Mlirip–Terminal Kertajaya. Panjang rute mencapai 40 km. Tidak diperkenankan menaikkan atau menurunkan penumpang disembarang tempat. Dishub Jatim telah mempersiapkan 53 halte di sepanjang jalur yang dilalui.
Dishub Jatim juga bekerja sama dengan PT Kereta Api Indonesia Commuter terkait fasilitas Kartu Multi Trip (KMT). KMT merupakan integrasi pembayaran yang bisa digunakan di halte saat akan naik bus Trans Jatim. Selain itu, ada pula aplikasi Trans Jatim Ajaib yang dapat digunakan untuk mengecek posisi bus dan halte.
Pada Agustus 2022, Pemprov Jatim telah meluncurkan Trans Jatim koridor I dengan rute Sidoarjo-Surabaya-Gresik. (kij)