HSU Raih Penghargaan Sertifikat Adipura 2018 Atas Pengelolaan Lingkungan Hidup
H Abdul Wahid HK selaku Bupati HSU punya wacana akan memberikan sosialisasi di tingkat desa untuk mengalokasikan anggaran dana desa guna kebersihan desa di wilayahnya. Hal tersebut diungkapkan usai Kabupaten HSU kembali meraih penghargaan atas peningkatan kinerja dalam pengelolaan lingkungan hidup wilayah kabupaten/kota periode 2017-2018.
Adipura merupakan penghargaan untuk kota di Indonesia yang berhasil dalam kebersihan dan pengelolaan lingkungan hidup. Penghargaan adipura dibagi dalam 4 kategori, yaitu : (1) Kota Metropolitan, yaitu kota dengan penduduk lebih dari 1 juta jiwa; (2) Kota Besar, yaitu kota dengan penduduk antara 500.001-1.000.000 jiwa; (3) Kota Sedang, yaitu kota dengan penduduk antara 100.001-500.000 jiwa; (3) Kota Kecil, yaitu kota dengan penduduk kurang dari 100.000 jiwa. Dan Kabupaten HSU meraih penghargaan Sertifikat Adipura 2018 untuk Pengelolaan Lingkungan Hidup.
Bupati Wahid menerima langsung penghargaan tersebut dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Siti Nurbaya Bakar, pada Acara Penganugerahan Adipura dan Green Leadership Kepala Daerah dan Pimpinan DPRD di Gedung Manggala Wanabakti Komplek Kementerian LHK RI Jakarta, yang disaksikan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, serta Kepala Dinas LH Kabupaten HSU, Rusnaidi.
Bupati Wahid lebih lanjut mengungkapkan bahwa dalam tiga tahun ini Pemkab HSU berupaya membenahi masalah kebersihan secara signifikan. “Kita upayakan untuk memberikan suasana kota Amuntai lebih bersih, lebih indah, lebih rapi,” ujar bupati yang dua periode memimpin Kabupaten HSU yang religius ini.
Padahal tahun 2017 HSU telah mendapatkan nominasi untuk memperoleh Adipura, namun penilaian Adipura tidak hanya sebatas melihat kondisi di kota, melainkan juga bagaimana pengelolaan drainase air, pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) juga harus diperhatikan.
“Sebetulnya TPA Tebing Lering itu dikategorikan sebagai TPA regional, namun penanganannya menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten. Kemudian dengan adanya regulasi penetapan TPA Tebing Lering sebagai TPA lokal sehingga grade atau penilaian kita lebih baik. Alhamdulillah tahun 2018 Kabupaten Hulu Sungai Utara mendapatkan penghargaan Sertifikakat Adipura atas Peningkatan Kinerja Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup Wilayah Kabupaten/Kota Periode 2017-2018,” ungkap bupati yang mantan jurnalis ini.
H Abdul Wahid juga berencana memberikan sosialisasi di tingkat desa untuk mengalokasikan anggaran dana desanya untuk kebersihan desa. Terutama Kecamatan Banjang, Kecamatan Amuntai Selatan dan Amuntai Utara yang jaraknya dekat dengan kota. “Dengan demikian kebersihan ini tidak hanya kita tingkatkan di kota tapi juga di daerah pinggiran jadi sadar akan kebersihan lingkungan,” imbuh Wahid.
Selain itu, Wahid mengucapkan terima kasih kepada masyarakat utamanya tenaga kebersihan HSU karena berkat dukungan dan kerja keras bersama maka penghargaan ini kembali bisa diraih Kabupaten Hulu Sungai Utara.
Ditambahkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup HSU, Rusnaidi, bahwa untuk meningkatkan lagi nilai Adipura tahun depan perlu membangun komitmen bersama dengan SKPD lain. Karena Dinas LH tidak bisa bergerak sendiri. “Seperti kita lihat memang TPA sudah bisa kita kelola namun masih banyak item-item yang harus diperhatikan seperti pasar, terminal, juga infrastruktur pendidikan. Nantinya kita akan jalankan kerja sama dengan SKPD lain dalam meningkatkan kesadaran akan kebersihan ini,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Presiden Jusuf Kalla di acara tersebut mengucapkan selamat kepada kepala daerah ataupun DPRD yang mendapatkan penghargaan, dan berharap prestasi ini bisa ditingkatkan. Dalam amanatnya, wapres mengingatkan penghargaan yang didapatkan ini hendaknya menjadi bukti peningkatan mutu lingkungan yang ada di daerah masing-masing. Pemerintah dalam hal ini hendaknya memberikan contoh atau stimulan kepada masyarakat agar masyarakat mengerti pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
“Banyak hal bisa kita jadikan inovasi sebagai pemecahan masalah sampah ini, di antaranya meminimalisir penggunaan plastik ataupun mendaur ulang sampah. Banyak lagi yang bisa kita jadikan tren dunia dalam mengatasi efek sampah ini,” tandasnya.
Menurut Wapres Jusuf Kalla, memperbaiki pengelolaan lingkungan untuk kemajuan bangsa tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, harus ada kerja sama antara pemerintah dengan masyarakat.
Untuk membudayakan sadar terhadap kebersihan lingkungan adalah hal penting yang harus terus dilakukan dengan memberikan contoh secara stimulan kepada masyarakat, sehingga akan tercapai pengelolaan lingkungan hidup yang benar-benar bersih dan sehat. (Tim)