Penggiat Literasi, Mantan Reporter RRI Surabaya Kris Maryono Terbitkan Buku Kumpulan Puisi

Kris Maryono (kanan) bersama Didit HP (kiri) pada acara launching buku Buku Antologi Puisi dan Coretan ke-2.

FAKTA – Jurnalis dan penggiat literasi, Kris Mariyono me-lauching Buku Antologi Puisi dan Coretan ke-2 di Sanggar Alang-Alang Surabaya, Kamis (17/72025).

Kenapa harus di-launching di Sanggar Anak jalanan binaan mantan reporter TVRI Surabaya? Karena menurut Cak Kris, sapaan akrab Kris Mariyono, pihaknya ingin memberikan motivasi kepada anak-anak jalanan Sanggar Alang-Alang untuk semangat belajar dan berkreasi.

Disamping itu Cak Kris ingin mengenangkan kembali kepada Pak Didit HP tentang Program Feature besutanya yang tayang rutin seminggu sekali di TVRI Surabaya dan diminati kalangan masyarakat di era 80-90 an. “Nama programnya “Rona-Rona” hampir identik buku Antologi Puisi dan Coretan yang saya terbitkan yang berjudul “Rona Rona -Rona Kehidupan.” Itulah salah satu alasan kenapa saya launching buku tersebut di Sanggar Alang-Alang sekalian tilik sahabat senior di AWS Mbah Didit HP yang kondisinya harus tertatih-tatih saat berjalan,” ungkap Cak Kris.

Suasana acara launching cukup hangat dan akrab, dihadiri para tokoh literasi seperti Amang Mawardi (jurnalis senior, penulis buku), Siti Nafsiah atau Ning Ita (mantan wartawan, aktivis sosial, penulis buku), Widodo Basuki (Pimpred JB, perupa, penggurit, penulis buku), Dokter Sundari (founder Yayasan Swayanaka Indonesia, aktivis sosial), Arief Wong (perupa, Humas Komperta), Denting Kemuning (penyair) serta sekitar 20 anak jalanan sanggar Alang-Alang.

Didit HP yang kini berusia 73 tahun menyambut gembira atas kegiatan launching buku di sanggar yang telah didirikan kurang lebih 30 tahun lalu. “Saya senang bisa bertemu sahabat lama saya Ning Ita Jawa Pos, Pak Amang dan Bu Sundari, semoga membawa hikmah dan memacu semangat saya dan anak-anak sanggar,” ucap Mbah Didit sapaan akrab mantan reporter yang hobi bertualang.

Amang Mawardi, jurnalis senior yang kini telah menerbitkan 18 buku esai dan kumpulan puisi mengungkapkan rasa terima kasih kepada Cak Kris yang kebetulan berulang tahun ke-66, atas prakarsanya launching buku di Sanggar Alang-Alang. “Saya sangat senang bertemu Pak Didit teman kakak kelas di AWS yang juga Suhu saya waktu kuliah. Saat itu Pak Didit sudah piawai menulis dan tulisan banyak dimuat dimedia cetak terbitan Surabaya dan Jakarta,” kata Amang.

Buku puisi Kris Mariyono yang Ketua Komunitas Warumas (Wartawan Usia Emas) dan Pembina Komunitas Guru Penulis Sidoarjo setebal 118 halaman dengan 66 puisi, diwarnai pengantar dari Djadi Galajapo dan Amang Mawardi, terbagi Bab Rona Pribadi, Rona Sahabat, Rona Alam, dan Rona Kehidupan. “Khusus Rona Sahabat saya sengaja menulis puisi untuk sahabat-sahabat saya yang aktif di pengembangan program literasi,” pungkas mantan Reporter RRI Surabaya yang purna 2019 dan kini aktif menulis di Majalah Media PGRI Jatim. (achmad/rr)