“Sehingga, ketika dalam satu rumah yang positif itu satu saja, maka kita bawa ke tempat ini (RS Darurat). Sehingga, anaknya istrinya tidak lagi tertular dan lebih nyaman. Yang kedua kita juga bisa konsentrasi (menangani) karena berada di satu titik,” papar dia.
Baca Juga : Pemerintah Siapkan Skenario Perpanjang PPKM Darurat
Meski demikian, mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini berharap, tak ingin RS Darurat di setiap kelurahan digunakan. Sebab, apabila digunakan tentu ada penambahan kasus baru di lingkungan tersebut. RS Darurat tetap akan disiapkan sebagai langkah preventif mencegah terjadinya klaster keluarga.
Hadir dalam giat ini diantaranya, Kepala BPB dan Linmas Irvan Widyanto, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) M Fikser, Kabag Administrasi Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Achmad Zaini, serta Kabag Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara. (why/ren)






