Pemerintah merespons pandemi ini secara ragu-ragu. UU Karantina Kesehatan tidak pernah diberlakukan. Menkes Terawan dokter tentara bahkan harus diganti Menkes yang selama ini lebih banyak mengurusi bisnis.
Komunitas kesehatan mengakui bahwa Tata Laksana penanganan Covid-19 masih belum well-established (mapan). Masih trial. Dokter berbeda memberikan resep berbeda. Sebagai warga negara yang cukup terdidik, dengan insting peneliti tajam, rasa ingin tahu besar, dan ketajaman hidung wartawan, saya sadar bahwa sistim kesehatan nasional kita mendapat tekanan kuat industri farmasi global.
Baca Juga : Upaya Bersama Dorong Vaksinasi Lebih Cepat Bentuk Kekebalan Kelompok
WNI sanggup menghabiskan sekitar Rp 70 T pertahun untuk berobat ke Singapura dan Malaysia. Kapitalisasi industri kesehatan bisa mencapai Rp 500 T pertahun. Sebelum pandemi, bank tertarik membiayai investasi di sektor pendidikan dan kesehatan.
Kini hanya sektor kesehatan yang masih menarik. Kelompok Sinar Mas kini mengikuti Lippo dalam pembangunan jaringan rumah sakit. Anggaran Pemerintah untuk penanganan pandemi ini mencapai Rp 350 T, sepuluh persennya untuk vaksin. (Baca Halaman Lanjutan)






