Majalahfakta.id – Dua pekan lalu saya kehilangan ibu kandung di usia 88 tahun. RSND Undip resmi menyatakan wafat karena Covid-19 dan dimakamkan mengikuti protokol penanganan pasien Covid-19.
Saat ini saya tengah merawat istri dinyatakan positif melalui tes PCR di sebuah klinik terkenal di Semarang. Artikel ini bukan untuk merendahkan apalagi menghina profesi dokter dan perawat. NO ! Persoalan ini kompleks dan multi-disiplin, bukan hanya soal kedokteran.
Baca Juga : PPKM Darurat, Forkopimda Sumenep Tutup Pasar Hewan
Ini sebuah pandangan dan juga usulan perubahan pada strategi menghadapi musibah ini. Saya mengambil risiko disalahpahami dua anak perempuan saya yang berprofesi dokter. Juga kedua suaminya. Keempatnya terlatih dengan evidence-based learning (pembelajaran berbasis bukti). Salah satu anak saya itu bekerja di sebuah Puskesmas Surabaya yang nyaris kolaps menghadapai banjir pasien Covid.
Selama sepekan lebih, hampir semua rumah sakit di kota-kota besar di Jawa menghadapi krisis menghadapi banjir pasien Covid-19. Tabung oksigen memenuhi lorong rumah sakit dengan pasien tergeletak di lantai-lantainya. (Baca Halaman Lanjutan)