Sesuai arahan Bapak Bupati dan hasil konsultasi kita dengan Dewan, kata mantan Kadispenda Badung tersebut, Badung mencoba untuk mendorong terus kebijakan terutama dalam rangka menumbuhkan sektor BPHTB ini.
Seperti realisasi pada Mei yang diterima Juni 2021, sektor BPHTB berkontribusi Rp 43 miliar padahal dari pajak hotel hanya mendapatkan Rp 15 miliar dari sektor restoran hanya mendapat 12 miliar. “Ini kelihatan sekali ada perbedaan yang signifikan. Biasanya dalam kondisi normal, Badung yang paling mendongkrak yakni PHR,” katanya.
Baca Juga : Sekda Adi Arnawa Pimpin Rakor Satgas Covid – 19 Kabupaten Badung
Dengan begitu, tegas Adi Arnawa, beberapa kebijakan untuk memutus mata rantai covid ini tetap bisa dilakukan. “Dengan kondisi bed occupancy ratio (BOR) yang makin meningkat menjadi warning buat kita dan Bupati memerintahkan kepada saya segera mengambil langkah-langkah antisipasi terutama dalam rangka BOR ini.,” tegasnya
Mudah-mudahan dengan langkah ini, ungkapnya, Badung akan memberdayakan gedung D di RSD Mangusada dengan mengalokasikan anggaran hingga Rp 30 miliar. Ini tentu saja akan berimplikasi pada penambahan bed tadi di Mangusada menjadi 100 bed.
“Ini tentu saja akan mampu meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” tegasnya sembari menambahkan, pelayanan kesehatan kepada masyarakat di luar penderita covid pun bisa ditingkatkan. (ren/hms)






