Wujudkan Ibadah Bersih dan Transparan, Menteri Haji dan Umrah Minta KPK Kawal Penyelenggaraan Haji

FAKTA – Ada suasana yang sedikit berbeda di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat (4/10/2025) siang.

Bukan untuk urusan penindakan kasus korupsi, melainkan pertemuan penuh semangat kolaborasi antara Kementerian Haji dan Umrah dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Menteri Haji dan Umrah Mochamad Irfan Yusuf — yang akrab disapa Gus Irfan — datang dengan satu pesan penting, memastikan ibadah haji bebas dari segala bentuk penyelewengan.

“Kami ingin agar selalu mendapat pendampingan dari KPK untuk memastikan bahwa semua proses dilakukan sesuai aturan. Ini sejalan dengan amanat Presiden agar haji dijalankan secara akuntabel dan transparan,” ujar Gus Irfan usai pertemuan.

Menurutnya, audiensi tersebut bukan sekadar silaturahmi antar lembaga, tetapi juga langkah strategis membangun komunikasi yang lebih terbuka dan sistem yang lebih bersih dalam pengelolaan ibadah haji.

“Banyak hal yang kami sampaikan kepada teman-teman di KPK. Mulai dari kondisi penyelenggaraan haji, hingga proses bisnis yang sudah dan akan kita lakukan,” tambahnya.

Langkah itu disambut positif oleh Sekretaris Jenderal KPK, Cahya Hardianto Harefa. Ia menilai sinergi semacam ini menjadi contoh baik bagi kementerian lain dalam membangun budaya kerja yang berintegritas.

“KPK siap melakukan pendampingan agar penyelenggaraan haji semakin maksimal. Kami juga sudah melakukan sejumlah kajian terkait pengelolaan jamaah haji, dan tentu akan terus memperkuat sisi pencegahan,” jelas Cahya.

KPK, lanjutnya, akan memberikan pembekalan dan sosialisasi pencegahan korupsi bagi pegawai Kementerian Haji dan Umrah.

Tujuannya sederhana namun krusial, memastikan seluruh petugas memahami tanggung jawab besar yang mereka emban.

“Kami ingin mengingatkan bahwa pelaksanaan haji ini adalah tugas negara. Karena itu, jangan sampai ada penerimaan hal-hal yang tidak sah,” tegasnya.

Langkah kolaboratif antara dua lembaga ini menjadi angin segar menjelang musim haji berikutnya.

Di tengah besarnya tanggung jawab mengurus jutaan jamaah, harapan akan penyelenggaraan haji yang bersih, efisien, dan penuh amanah kini semakin nyata.

Karena pada akhirnya, ibadah suci ini bukan hanya tentang perjalanan spiritual ke Tanah Suci, tetapi juga tentang komitmen moral untuk menjaga kejujuran dan integritas sejak dari tanah air. (Laporan : F1||majalahfakta.id)