Semua  

Wabup Suiasa Buka Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017

Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, bersama Panglisingsir Puri Ageng Mengwi, A A Gde Agung, saat membuka Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017 yang ditandai dengan getakan tapel barong, Sabtu ( 5/8).
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, bersama Panglisingsir Puri Ageng Mengwi, A A Gde Agung, saat membuka Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017 yang ditandai dengan getakan tapel barong, Sabtu ( 5/8).
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, bersama Panglisingsir Puri Ageng Mengwi, A A Gde Agung, saat membuka Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017 yang ditandai dengan getakan tapel barong, Sabtu ( 5/8).
Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, bersama Panglisingsir Puri Ageng Mengwi, A A Gde Agung, saat membuka Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017 yang ditandai dengan getakan tapel barong, Sabtu ( 5/8).

TAMAN Ayun Barong Festival Regeneration Superstar 2017 akhirnya dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, Sabtu (5/8), dengan ‘getakan tapel barong’. Hadir dalam kegiatan tersebut mantan Menko Perekonomian, Chairul Tanjung, Panglisingsir Puri Mengwi, A A Gde Agung, Konsulat Jenderal Meksiko, Wakil Ketua DPRD Badung, I Made Sunarta, Sekda Badung, I Wayan Adi Arnawa, Kadis Kebudayaan Badung, I B Anom Bhasma, Kabag Humas Badung, Putu Ngurah Thomas Yuniarta, Forkompinda, dan masyarakat umum.

Wabup Suiasa dalam sambutannya mengatakan, landasan fundamental Kabupaten Badung adalah budaya. “Dalam segala kegiatan harus terkemas dan terbungkus nilai-nilai budaya,” ujarnya.

Bahkan pembangunan Badung, lanjut Suiasa, konsep besarnya adalah pendekatan budaya. Pemkab Badung, kata dia, selama ini secara konsisten secara kuantitatif dan kualitatif membangun budaya. Secara kuantitatif, ia menyebutkan ada tiga festival yang diselenggarakan Pemkab Badung, yakni Festival Budaya Pertanian, Festival Kesenian, dan Festival Budaya Bahari.

Termasuk empat yang disinergikan dengan pelaku pariwisata, yakni Nusa Dua Festival, Jimbaran Festival, Legian Festival, dan yang sedang dikonsep Uluwatu Festival.

“Setahun ada tujuh festival besar. Belum lagi yang kecil di kecamatan dan desa-desa,” sebutnya.

Berkenaan dengan hal itu, pejabat asal Pecatu ini menekankan, pihaknya bertekad mempertahankan komitmen dan konsistensi budaya dalam membangun masyarakat Badung. Pasalnya, budaya dinilai paling jitu dalam menyatukan elemen dan potensi masyarakat. “Jati diri kita ada di budaya. Tidak ada alasan lain, kita harus berpegang teguh pada budaya. Jangan pernah budaya ini terkubur dan musnah di Bali dan Badung khususnya,” tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut Suiasa juga menyampaikan terima kasih atas inisiatif Panglingsir Puri Ageng Mengwi dalam mengonsep kegiatan tersebut. Bahkan ia dengan spontan menyatakan, jika para wisatawan ingin tahu dan mengenal barong yang sejati, maka disarankan datang ke Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar. “Itu secara spontan. Tolong nanti Bapak Kadis Kebudayaan untuk mengonsep tagline yang lebih pas. Karena promosi budaya membutuhkan tagline,” pintanya.

Suiasa pun berharap festival barong tersebut menjadi even permanen. “Kami Pemkab Badung sepakat bersama-sama mendukung even ini, karena melihat animo masyarakat yang sangat tinggi,” terangnya.

Sementara itu, Panglingsir Puri Ageng Mengwi, A A Gde Agung, memaparkan, Pura Taman Ayun pada tahun 2013 diakui sebagai warisan budaya dunia oleh UNESCO. Demikian juga barong merupakan warisan budaya dunia. “Oleh karena itu, festival ini memadukan dua warisan budaya dunia.

Kalau boleh dibilang, seperti Liga Champion, karena menampilkan peserta terbaik dari seluruh Bali,” paparnya.

Tujuan kegiatan yang dilaksanakan kedua kalinya ini, kata A A Gde Agung, dalam rangka mendukung Pemkab Badung dalam peningkatan pariwisata. Dengan adanya even tersebut, maka obyek wisata akan bertambah, sehingga menambah kunjungan wisatawan di ‘Gumi Keris’. “Jika wisatawan bertambah, maka pajak hotel dan restoran akan meningkat, yang ujung-ujungnya meningkatkan kesejahteraan rakyat Badung maupun Bali,” jelasnya.

Dalam kegiatan kali ini, Bupati Badung ke-XI tersebut mengatakan, peserta dibagi dalam dua kategori, yakni anak-anak dengan maksimal usia 15 tahun dan dewasa maksimal usia 30 tahun. Peserta dewasa masing-masing berjumlah 12 untuk bapang barong ket dan makendang tunggal. Sementara anak-anak masing-masing 22 peserta bapang barong buntut dan makendang tunggal.

Sejalan dengan Wabup Suiasa, ia pun berharap agar Taman Ayun Barong Festival Regeneration Superstar bisa jadi even tahunan. (Rilis)