Wabup Pungkasiadi Hadiri Rakor Dan Silaturahmi FKUB

Wabup Mojokerto, Pungkasiadi, diapit Dandim 0815, Letkol Kav Hermawan Weharima, dan Wakapolres Mojokerto, Kompol Toni Sarjaka.
Wabup Mojokerto, Pungkasiadi, diapit Dandim 0815, Letkol Kav Hermawan Weharima, dan Wakapolres Mojokerto, Kompol Toni Sarjaka.
Wabup Mojokerto, Pungkasiadi, diapit Dandim 0815, Letkol Kav Hermawan Weharima, dan Wakapolres Mojokerto, Kompol Toni Sarjaka.
Wabup Mojokerto, Pungkasiadi, diapit Dandim 0815, Letkol Kav Hermawan Weharima, dan Wakapolres Mojokerto, Kompol Toni Sarjaka.

BERTEMPAT di Mapolres Mojokerto pada Selasa pagi (24/9/2019) dilaksanakan rapat koordinasi dan silaturahmi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB)  Kabupaten Mojokerto mengupas tentang kerusuhan dan pengaruh sosial media. Hadir pada Rakor FKUB ini Wabup Mojokerto, Pungkasiadi, Wakapolres Mojokerto, Kompol Toni Sarjaka, Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Kav Hermawan Weharima, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Mojokerto, Drs KH Barozi MPPdI, Asisten Sekdakab Mojokerto, Agus M Anas, Kabakesbangpol Eddy Taufiq S STP, Sekretaris FKUB Kabupaten Mojokerto, Drs Nur Rohmad MM, Kepala Satpol PP Kabupaten Mojokerto, Suharsono, serta perwakilan tokoh lintas agama, muslimat dan undangan lainnya.

“Beberapa hari terakhir kita terfokus pada kerusuhan di Papua. Kita tidak ingin hal tersebut menjalar. Maka kita di Kabupaten Mojokerto, juga harus menjaga kondusifitas dengan cara terus berkoordinasi dan menjaga kerukunan masyarakat serta agama,” kata Wakapolres Toni dalam sambutannya.

Sejalan dengan statemen Wakapolres Toni itu, Wabup Pungkasiadi sekaligus sebagai Pembina FKUB Kabupaten Mojokerto menekankan kerukunan NKRI yang harus selalu digaungkan. Tidak peduli apa background budaya, ras, agama, maupun kepercayaannya. Wabup mewanti-wanti agar semua bisa menahan diri (potensi perpecahan), serta memfilter berita di media sosial yang mampu meniupkan banyak opini berhamburan tidak teratur.

“Sebenarnya semua bisa diselesaikan dengan komunikasi intens. Sekarang harus serba hati-hati, terlebih tiap hari kita mengkonsumsi banyak produk medsos yang ‘dibumbui’ sana-sini. Bahkan, hoax (berita bohong) itu ada ‘pabriknya’. Jadi, semua harus pandai memfilter dan mencerna,” kata wabup.

Untuk kondusiftas lingkungan terutama menjelang Pilkades Serentak 2019 tanggal 23 Oktober mendatang, wabup juga menjelaskan kondisi terkini seputar kesiapan pilkades. “Oktober depan kita sudah memasuki pesta demokrasi pilkades serentak di Kabupaten Mojokerto. Semua relatif aman dan kondusif. Namun, dapat saya jelaskan jika ada dua desa yang mundur yakni Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis (alasannya BPD mundur), dan DesaTalok, Kecamatan Dlanggu (alasannya panitia mundur semua),” jelas wabup.

Sedangkan Dandim 0815 Mojokerto, Letkol Kav Hermawan Weharima, mengatakan bahwa peran tokoh agama sangat diperlukan untuk membantu mewujudkan kondusitiftas wilayah, terlebih tokoh lintas agama yang tergabung dalam FKUB berkewajiban mengajak umatnya untuk mengedepankan sikap saling menghormati dan toleran antar pemeluk umat beragama. “Melalui pertemuan ini, kita sepakat dan satukan sikap untuk mengantisipasi dan mengeliminir terjadinya permasalahan bernuansa SARA,” tegasnya. (anang/hms)