KETUA Pelaksana Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Badung yang juga merupakan Wakil Bupati Badung, Ketut Suiasa, membuka Audiensi Publik Dengan Pemangku Kebijakan Terkait Tuberkulosis (TB) – Human Immunodeficiency Virus (HIV) Layanan Konprehensif Berkesinambungan-Strategic Use For ARV (LKB-SUFA) di Ruang Kriya Gosana Pusat Pemerintahan Kabupaten Badung, Selasa (12/9). Hadir dalam kesempatan tersebut Anggota DPRD Badung, Ni Luh Gede Sri Mediastuti, Sekretaris KPA Provinsi Bali, Made Suprapta, perwakilan perangkat daerah terkait dan pegiat TB-HIV Kabupaten Badung.
Dalam sambutannya, Suiasa mengatakan, penyebaran HIV merupakan ancaman bagi seluruh masyarakat di dunia, bukan hanya ancaman untuk masyarakat Badung saja. Untuk itu perlu adanya tindakan bersama-sama untuk mengendalikan penyebaran HIV AIDS.
“Pemerintah tidak akan berhasil menyetop penyebaran HIV tanpa adanya sinergi dan kolaborasi dengan stakeholder terkait. Dan saya harapkan dalam pertemuan hari ini dapat merumuskan pola untuk mengendalikan penyebaran HIV AIDS sehingga dapat diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Badung,” ungkapnya.
Lebih lanjut terkait temuan kasus HIV AIDS di Badung dengan total 2.695 kasus hingga Juli 2017 yang terdiri dari HIV 1.602 kasus dan AIDS 1.093 kasus, Suiasa mengatakan, ini merupakan bukti nyata keberhasilan KPA Badung beserta koleganya dalam mengungkapkan temuan kasus HIV AIDS. Sebab jika KPA Badung tidak bekerja tentu banyak kasus HIV AIDS yang tidak terungkap dalam masyarakat.
“Bisa dibayangkan jika banyak kasus HIV AIDS ini tidak terungkap. Untuk itu marilah kita berkomitmen mulai dari diri sendiri dengan menghindari hal-hal yang rentan terhadap penularan HIV AIDS dan menciptakan pola perilaku hidup bersih,” ajaknya.
Sementara itu Sri Mayastuti yang mewakili Kadis Kesehatan Kabupaten Badung melaporkan tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memberikan masukan kepada para pembuat kebijakan dan pemangku kepentingan agar dapat memberikan dukungannya serta ikut berperan aktif dalam program penanggulangan TB-HIV di Kabupaten Badung sesuai dengan kewenangannya.
“Dari pertemuan ini diharapkan dapat melahirkan sebuah komitmen kesepakatan bersama mewakili seluruh komunitas yang yang tergabung dalam jaringan nasional dan seluruh pegiat TB-HIV Kabupaten Badung dalam upaya pencegahan dan penanggulangan TB-HIV di Kabupaten Badung,” paparnya. (Rilis)