Semua  

UPS Lengkapi Daftar Perusahaan yang Diserang Hacker

AKSI hacker atau peretas sistem komputer semakin menggila di Amerika Serikat. Selain mengincar badan-badan negara, penjahat dunia maya juga mencuri database perusahaan-perusahaan besar untuk disalahgunakan.

UPS Lengkapi Daftar Perusahaan yang Diserang Hacker
Masalah yang dialami oleh UPS menambah panjang daftar serangan hacker ke pelaku usaha dalam setahun terakhir

United Parcel Service (UPS) mengakui kecolongan database di 51 cabangnya di Amerika Serikat. Dalam pernyataan resminya, perusahaan ekspedisi ini menuding pihak hacker telah menembus sistem komputernya di 24 kantor perwakilan atau 1% dari total jumlah agennya. Di sebagian besar lokasi, serangan malware terjadi setelah tanggal 26 Maret 2014 dan baru berhasil dipulihkan pada 11 Agustus lalu.

Sampai dengan berita ini diturunkan, belum ada laporan soal penyalahgunaan data-data komputer yang dicuri oleh peretas. Namun bisa dipastikan bahwa banyak data seperti nama konsumen, alamat, email dan informasi pembayaran sudah berpindah tangan.

Tim davis, President UPS Store atau unit bisnis UPS yang melayani para penjual produk, mengumumkan permintaan maafnya atas ketidaknyamanan yang dialami oleh konsumen. “Perusahaan sudah mengerahkan segala kemampuan untuk menyelesaikan masalah ini,” tegasnya dalam jumpa pers.

Setiap perwakilan UPS yang diwaralabakan memiliki sistem komputer yang berbeda dengan sistem UPS pusat. Dengan demikian maka efek aksi pencurian data bisa diminimalisasi. Perusahaan juga mengklaim serangan malware hanya dialami oleh sistem komputer agen-agen waralaba dan tidak menyebar ke unit usaha lainnya.

Masalah yang dialami oleh UPS menambah panjang daftar serangan hacker ke pelaku usaha dalam setahun terakhir. Pekan lalu, perusahaan Albertson dan Super Valu mengaku sistem operasinya diserang oleh hacker sehingga data kartu debit dan kredit konsumennya ikut tercuri. Sebelumnya bahkan nama-nama besar sudah mengalami kasus serupa, mulai dari raksasa ritel, Target, hingga perusahaan kelas dunia semacam Adobe, AOL, eBay dan Snapchat. (Monexnews)