FAKTA – Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Jawa Timur terus berupaya mewujudkan layanan smart transportation, yang merupakan suatu layanan transportasi berbasis teknologi.
“Kita ingin memberikan pelayanan yang prima pada masyarakat Jawa Timur di sektor transportasi publik, karena transportasi umum yang saat ini masih belum memberikan harapan yang terbaik untuk masyarakat Jatim,” ujar Kepala Dishub Provinsi Jatim Nyono dalam Smart Transportation Podcast seri II, Rabu, 4 Desember 2024.
Podcast yang mengusung tema Transportasi Menghubungkan Kita juga menghadirkan sejumlah narasumber.
Diantaranya Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim Abdul Halim, Kepala Dishub Kabupaten Sidoarjo, Benny Yogaswara dan Kepala Dishub Kabupaten Lamongan, M.S Heru Widi.
Lebih lanjut Nyono mengatakan, dengan hadirnya Trans Jatim masyarakat bisa beralih ke transportasi publik yang aman, nyaman dan tepat waktu.
Dalam kesempatan itu, Nyono menilai trasnportasi publik yang ada di Jatim saat ini masih belum bisa memberikan harapan yang terbaik buat masyarakat.
“Masih ngetem, enggak jelas pelayanannya, kurang tepat waktu, inilah yang membuat masyarakat beralih ke sepeda motor. Ini menjadi sebuah bencana karena potensi terjadi kecelakaan lebih besar di jalan raya,” ungkap Nyono.
Selanjutnya melalui program Jatim Akses, satu diantara poin dalam Nawa Bhakti Satya Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) di bawah kepemimpinan Khofifah Indar Parawansa Gubernur dan Emil Dardak Wakil Gubernur.
Diluncurkanlah program Trans jatim, diharapkan bisa memberikan harapan kepada masyarakat untuk bisa mengakses dengan mudah untuk transportasi publik dengan pelayanan aman, nyaman, tepat waktu dan murah untuk masyarakat Gerbang Kertasusila.
Pada kesempatan yang sama Ketua Komisi D DPRD Provinsi Jatim, Abdul Halim, juga melihat bus Trans Jatim perlu didorong terus agar bisa sesuai dengan harapan masyarakat.
“Kami melihat sejak koridor 1 pada tahun 2022 sampai sekarang tahun 2024 sudah ada lima koridor. Sepak terjang dan gerakan Dishub Jatim luar biasa, animo masyarakat juga luar biasa,” ujarnya.
“Oleh karenanya, terus kita dorong proyeksi-proyeksi Trans Jatim agar hadir di tengah masyarakat yang sudah menjadi kebutuhan,” ungkapnya.
Sedangkan Kepala Dishub Kabupaten Sidoarjo, Benny Yogaswara, juga memberi gambaran tingginya antusiasme masyarakat Sidoarjo dalam menggunakan bus Trans Jatim di rute koridor 1.
Benny menurutkan, dalam sehari saja pengguna bus Trans Jatim dari Porong (koridor 1) sampai keluar tol Sidoarjo sudah mencapai sekira 3 ribu orang lebih dari tujuh halte yang ada.
“Padahal di Sidoarjo itu ada lubang-lubang dalam arti masuk ke kampung dan halte dengan kondisi bawah. Bayangkan kalau Pak Nyono bisa menambah halte lagi, berapa orang Sidoarjo yang bisa diangkut. Sedangkan yang turun hampir bisa mencapai seribu penumpang per hari,” beber Benny.
Tingginya antusiasme masyarakat dalam menggunakan bus Trans Jatim juga disampaikan Kepala Dishub Kabupaten Lamongan, M.S Heru Widi.
“Sebelum ada Trans Jatim, masyarakat yang di Lamongan khususnya pantura lebih banyak menggunakan roda dua dan kendaraan pribadi sehingga banyak terjadi kecelakaan,” ungkap Heru.
“Dengan hadirnya Trans Jatim di pantura, awalnya kita pesimis apakah ada penumpang atau tidak ternyata setelah beroperasi load factornya tinggi,” jelasnya.
Keraguan yang disampaikan Heru terkait sejumlah faktor diantaranya masyarakat sudah punya kendaraan sendiri, ada jeda ruang kosong seperti hutan di rute yang dilewati bus Trans Jatim.
Kini, kekhawatiran itu terjawab dengan animo masyarakat yang tinggi dalam menggunakan bus Trans Jatim.
“Sekarang masyarakat pantura justru menginginkan agar armada bus Trans Jatim bisa ditambah lagi termasuk yang Luxury Trans Jatim”.
“Karena Luxury Trans Jatim menjadi pilihan transportasi buat masyarakat yang ada di sana. Luxury Trans Jatim menawarkan kenyamanan kepada masyarakat dalam menggunakan transportasi publik,” pungkasnya. (nyo)






