LIMA puluh dua tokoh akademik dan ulama di Arab Saudi mendesak seluruh umat Islam di dunia berangkat ke Suriah untuk memerangi tentara Rusia. Fatwa terbaru ini seperti menelan ludah sendiri ketika mereka menyerukan memerangi Negara Islam Suriah dan Irak sebagai kelompok ekstrimis.
Menurut laporan koran Al-Araby, Rabu, 7 Oktober 2015, para ulama yang dipimpin ulama terkenal dari Mesir, Yusuf al-Qaradawi, mendesak umat Islam, baik di Arab Saudi maupun di luar negara itu, menanggapi seruan jihad bagi membantu kelompok penentang rezim Suriah dalam menghadapi serangan militer Rusia.
Seorang sumber mengatakan dengan kenyataan itu, mereka berharap untuk mendorong remaja Saudi, negara Teluk, dan muslim seluruh dunia bangkit memerangi Rusia, seperti yang terjadi ketika perang Afghanistan-Uni Soviet. Sebagian anggota Uni Ulama Internasional itu berbasis di Qatar.
Pernyataan para ulama tersebut juga mendesak para pejuang penentang Presiden Suriah, Bashar al-Assad, untuk bersatu dan mendesak mereka yang berkemampuan berperang dan ahli dalam senjata agar tidak meninggalkan Suriah. Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi tengah menyelidiki seruan para ulama itu.
Desakan para ulama tersebut bagaimanapun sudah bertentangan dengan fatwa yang dikeluarkan ulama negara itu pada Maret 2014 yang berisi kelompok Negara Islam Irak Suriah (ISIS) dan cabang Al-Qaeda di Suriah, serta Barisan Al-Nusra sebagai kelompok ekstremis yang harus diperangi.
Al-Araby, koran terbesar yang dimiliki oleh pemerintah Arab Saudi melaporkan, sebagian ulama yang menandatangani pernyataan tersebut, sebelum ini pernah mengeluarkan fatwa dan menyediakan panduan untuk menentang Bashar.
Arab Saudi diyakini menghabiskan miliaran dolar dalam usaha menggulingkan rezim Bashar, termasuk membiayai beberapa kelompok penentang yang memerangi pemimpin Suriah itu.
Rusia mulai melancarkan serangan udara di Suriah untuk mempertahankan pemerintahan Bashar minggu lalu dengan mengklaim menargetkan kelompok ISIS. Namun, laporan mengklaim, serangan yang diluncurkan itu turut menargetkan penentang rezim Suriah yang didukung Arab Saudi, Amerika Serikat, dan Turki. (AL-ARABY I/Tempo.co) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com