PADA hari Rabu, 4 April 2018, tepat jam 09.00 Wib, di Lapangan Desa Godo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati, telah dilaksanakan Upacara Pembukaan TMMD Reg Ke-101. Berdiri sebagai Irup (Inspektur Upacara), Drs Budi Wibowo MSi, Asisten Administrasi Pemerintah Provinsi Jateng. Acara berjalan dengan lancar dan aman dihadiri pula oleh Irdam IV/Diponegoro, Sahli Pangdam IV/Diponegoro Bidang Manajemen Dan Sishanneg, Danrem 073/Makutarama, Kahubdam IV/Diponegoro, Kainfolahtahdam IV/Diponegoro, Katopdam IV/Diponegoro, Kajudam IV/Diponegoro, Paliasion Tni AL, Dan/Kadisjan Rem 073/Makutarama, para Kasirem 073/Makutarama, Danyonif 410 Alugoro, Kep Badan Kesbangpol Provinsi Jateng, Kadisdikbud Provinsi Jateng, Kadishub Provinsi Jateng, Kabid Perekonomian Setda Provinsi Jateng, Korkopimda Kabupaten Pati, Ketua Darma Wanita Kabupaten Pati, Ketua Persit KCK Korcab Rem 073 Pd IV/Diponegoro, Ketua Persit KCK Cab XXXIX Dim 0718 Pati, Ketua Bayangkara Polres Pati, para Kadis Pemda Kabupaten Pati, Muspika Kecamatan Winong, tomas, toda dan toga Desa Godo, Kecamatan Winong, Kabupaten Pati.
Pelaksanaan TMMD Reg Ke-101 yang dilaksanakan di Winong ini adalah sebagai sarana silaturahmi bagi instansi pemerintah, TNI maupun Polri, dan masyarakat. Serta sebagai wujud pemeliharaan dan pembangunan infrastruktur bagi daerah pedesaan agar dalam perkembangannya desa-desa terpencil maupun yang masih tertinggal dapat secara perlahan sejajar dengan desa-desa lainnya. Juga dapat memperbaiki perekonomian dengan mempermudah akses maupun jalur dan infrastruktur di dalam desa tersebut.
Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, melalui amanatnya yang dibacakan Asisten Administrasi Provinsi Jateng mengungkapkan rasa bangga dan syukur karena bisa bersama-sama membangun negeri melalui TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler 101 dan TMMD Sengkuyung Tahap I Tahun 2018.
“Inilah bagian dari cara kita merawat dan mengikat kebersamaan serta kegotongroyongan untuk mengatasi persoalan-persoalan kebangsaan kita,” tegas gubernur.
Lebih lanjut dijelaskan, saat ini jumlah penduduk miskin di Jateng per September 2017 sebanyak 4,197 juta jiwa atau 12,23%. Sedangkan jumlah pengangguran terbuka per Agustus 2017 sebesar 4,57%. Indeks pembangunan manusia pada tahun 2016 berada pada angka 69,98. “Ini adalah PR kita yang harus dikeroyok dan diselesaikan bersama-sama,” ajak Ganjar.
TMMD sebagai program lintas sektoral yang melibatkan TNI, Kementerian, Lembaga Pemerintah Non Kementerian dan Pemda, serta segenap lapisan masyarakat merupakan salah satu langkah nyata guna mengatasi berbagai permasalahan yang kita hadapi tersebut.
Pelaksanaan program TMMD Tahap I Tahun 2018 yang berlangsung dari tanggal 4 April sampai dengan 3 Mei 2018 ini akan kita arahkan pada pembangunan infrastruktur, sarana prasarana fasilitas umum dan sosial yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat di daerah, membuka isolasi antar desa sehingga semakin meningkatkan roda perekonomian daerah, meningkatnya kesehatan lingkungan dan sanitasi di kawasan padat penduduk dan kumuh perkotaan serta gerakan masyarakat hidup sehat.
Program TMMD juga mendapatkan dukungan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka membangun karakter generasi penerus bangsa agar ketahanan bangsa yang dijiwai Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika tetap terus terjaga dari gangguan virus berupa terorisme, radikalisme, dan narkoba. Sinergitas program Kementerian Dikbud RI dengan program TMMD Tahap I yang siap disinergikan meliputi antara lain pemberantasan buta aksara, PAUD, pendidikan karakter, termasuk pendidikan keluarga, pendidikan keterampilan dan pendidikan kesetaraan yang semuanya berbasis desa.
“TMMD ini harus kita sukseskan bersama. Sinergitas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat, serta pemerintah pusat dan daerah melalui TMMD seperti inilah yang menjadi suatu kekuatan luar biasa untuk memajukan desa, menggali dan mendayagunakan potensi serta mengatasi berbagai isu/persoalan terkini dengan solusi,” pinta gubernur.
Lebih lanjut gubernur menekankan bahwa kita ingin seluruh desa di Jawa Tengah semakin maju dan mandiri. “Kita ingin kehidupan rakyat Jawa Tengah semakin sejahtera. Jalan dan jembatan semakin memadai sehingga aksesibilitas dan mobilitas orang dan barang dari dan ke desa semakin lancar. Kemudian sarana prasarana fasilitas umum untuk memenuhi kebutuhan dasar masyarakat juga makin baik. Pada akhirnya melalui TMMD ini mari kita optimalkan berbagai program kegiatan lintas sektoral guna membantu penanggulangan kemiskinan, pengangguran dan penyelesaian PR-PR kita di Jawa Tengah”.
“Kita ingin desa-desa di Jateng makin maju, mandiri dan masyarakatnya pun semakin makmur sejahtera. Inilah cita-cita yang harus kita wujudkan bersama. Mari kita lanjutkan karya bhakti dan pengabdian kepada Ibu Pertiwi. Bersama kita tingkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan di negeri ini. Dari desa untuk Indonesia,” pungkasnya.
Selesai upacara pembukaan, acara dilanjutkan penyerahan sertifikat tanah program prona, pemberian santunan kematian, penyerahan bed pelayanan KB, penyerahan bantuan bibit ikan, terpal dan pakan ikan, penyerahan bantuan kloset, penanaman pohon penghijauan, peninjauan pelayanan KB, pelayanan kesehatan, pelayanan donor darah dan peninjauan bazar, peninjauan RTLH serta pengecoran betonisasi secara simbolis.
Pelaksanaan TMMD melibatkan personil dari Kodim 0718/Pati, Polres Pati dan masyarakat Pati dengan sasaran fisik penimbunan dan perataan tanah jalan 1,7 km, betonisasi, rehab/bangun 2 unit pos kamling, rehab 3 unit RTLH 3, jambanisasi 20 unit, pengaspalan jalan 100 m x 8 m di sekitar Lapangan Desa Godo dan rehab gapura Desa Godo. (Penrem073/Makutarama)