“Dispendik membantu menginformasikan ke kepala sekolah. Kita juga memantau dari grup WhatsApp. Masing-masing Osis sekolah melaporkan hasil rekapan bantuan yang terkumpul setiap harinya. Akhirnya, hanya dalam waktu dua minggu dari tanggal 2 Agustus sampai 13 Agustus seluruh bantuan berhasil terkumpul,” kata siswa yang duduk di bangku kelas 9 SMP ini.
Gita mengaku terkejut sekaligus bangga, Ia tidak menyangka jika dana yang berhasil mereka kumpulkan ternyata lebih dari Rp 1 miliar. Sebab, bantuan itu bersifat sukarela. Sehingga, mereka tidak menargetkan berapa jumlah bantuan yang harus terkumpul. “Terkejut, jadi ramai di sosial media juga. Mereka menyisihkan tabungannya, ada juga wali murid yang ikut berpartisipasi menyumbang untuk program ini,” akunya.
Sementara itu, salah satu siswi kelas 6 SD bernama Natalia Wahyu Putri mengaku, senang bisa menjadi bagian dalam membantu Kota Surabaya. Ia meceritakan, orang tuanya pernah terpapar covid pada tahun 2020 lalu. Oleh sebab itu, ia pun secara sadar ingin membantu teman-temannya yang sedang mengalami kesulitan. “Ini karena kemauan sendiri, tidak ada paksaan. Saya punya keinginan untuk membantu sesama teman yang orang tuanya terdampak Covid-19,” ujarnya.
Sebelumnya, para pelajar itu telah menyerahkan bantuan berupa uang tunai lebih dari Rp 1 Miliar dan bantuan berupa kebutuhan pokok, seperti 134.5 ton beras, 35.628 liter minyak goreng, 42,7 ton gula, dan 11.401 dus mie instan yang diterima langsung oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, di halaman Balai Kota, Jumat (13/8/2021). (ren)






