Daerah  

Tiga Santri Asal Brebes Jadi Korban Gempa Cianjur, PMI dan Baznas Salurkan Bantuan ke Keluarga

Keluarga korban santri asal Brebes menerima bantuan dari PMI dan Baznas.

FAKTA – Palang Merah Indonesia (PMI) dan Baznas Kabupaten Brebes bergerak cepat mendistribusikan bantuan kemanusiaan berupa uang kontan sebesar Rp9 juta diserahkan kepada keluarga  korban gempa Cianjur, Jawa Barat. Bagi korban tewas asal Banjarsari Bantarkawung Brebes, Jateng, Rabu (23/11/2022).

 H. Wahidin Soedja PMI dan Nurohim Kesos  setempat secara langsung menyerahkan bantuan langsung kepada orang tua  tiga orang santri yang meninggal akibat korban gempa bumi Kabupaten Cianjur, di Aula kantor Desa Banjarsari, Kecamatan Bantarkawung, 

Bantuan juga diberikan Baznas Brebes kepada keluarga korban sejumlah Rp6 juta untuk mengganti biaya ambulan korban gempa Cianjur.

Tampak dalam penyerahan batuan kepada keluarga korban disaksikan Kepala Desa Banjarsari Armas, Kasi Kesos Bantarkawung Nurhakim, Kepala Puskesma Buaran Edi Purwanto, Heru Staf Puskesmas, perangkat desa dan keluarga korban penerima bantuan.

Ketua PMI Brebes H. Wahidin Soedja A menyampaikan duka cita atas korban gempa di Cianjur, khusus warga Desa Banjarsari yang sedang menimba ilmu Agama di Pesantren Aljuwair dengan mendapat musibah tiga orang santri meninggal dunia dan 4orang luka luka. Bantuan dari PMI Brebes sebagai bentuk kepedulian kepada warga yang kena musibah bencana.

Ditambahkan PMI Kabupaten  juga mengirimkan 300 telor asin  yang di antar bersama relawan ke Cianjur malam ini.

Sementara Kepala Desa (Kades) Banjarsari Armas menyampaikan terima kasih kepada PMI Brebes dan Baznas yang selalu dan bergerak cepat dalam peduli membantu keluarga korban berbentuk uang.”Semoga bantuan itu bermanfaat bagi keluarga korban bencana gempa di Cianjur,” tuturnya

Armas juga mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan peka terhadap kondisi-kondisi darurat ketika terjadi bencana  baik tanah longsor  atau  gempa  karena adanya isu dimedia dalam waktu dekat akan ada bencana gempa bisa lihat di media online ” kata Armas.serta memahami langkah-langkah kesiapsiagaan. 

“Karena bencana alam tidak pernah bisa ditebak. Untuk itu kesiapsiagaan dasar apabila terjadi bencana harus dipahami. Jangan panik, menyelamatkan diri terlebih dahulu jika sudah aman baru kemudian membantu yang lain, dan yang terpenting adalah peka dan amati lingkungan sekitar serta pastikan jalur keluar atau evakuasi terdekat dan aman,” ujarnya. (dun)