Ternyata Ini Bahan Baku Vas Bunga Beromzet Jutaan Rupiah

Sidoarjo – Vas bunga cantik dan bernilai ekonomis tinggi ini ternyata bahan bakunya mudah ditemui dan tergolong bahan tidak terpakai. Setelah disulap sejumlah pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Sidoarjo, vas bunga ini justru diminati kalangan menengah ke atas.

Vas bunga berbahan sabut kelapa, satu diantara produk UMKM yang dipamerkan dalam pameran bertajuk Made in Indonesia yang diikuti para pelaku UMKM di Sidoarjo. (Foto : marthinreinhard/majalahfakta.id)

“Bahan baku yang biasa kita temui di sekitar kita seperti enceng gondok, sabut kelapa, daun pandan, rotan, daun tebu, tanah liat bisa disulap sebagai bahan baku vas bunga. Nilai ekonomisnya juga relatif tinggi,” Danang, salah seorang peserta pameran UMKM bertajuk Made in Indonesia di Lippo Plaza, Jalan Raya Jati, Sidoarjo, Jumat (09/4/2021).

Sejumlah produk UMKM dengan bahan baku yang mudah ditemui dan tidak berharga. Setelah disulap para pelaku UMKM maka memiliki nilai ekonomis tinggi. (Foto : Junaidi/majalahfakta.id)

Selanjutnya Danang mengatakan, pemilihan bahan baku seperti yang disebutkan di atas lantaran buat menekan biaya produksi. “Bahan – bahan tersebut kan mudah ditemui di sekitar kita dan tidak berharga. Apabila sudah dikreasi menjadi sebuah produk UMKM seperti vas bunga akhirnya bisa bernilai,” beber Danang.

Sebuah vas bunga dengan ukuran kecil dibanderol mulai Rp 20 ribu hingga ke atas. “Harganya variatif tergantung dari tingkat kesulitan proses pengerjaannnya. Semakin sulit prosesnya harga jualnya juga semakin tinggi,” ungkap Danang.

Danang juga berharap, memanfaatkan bahan tak terpakai serta mudah ditemui bisa menjadi alternatif mereka yang kini lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. “Di masa pandemi Covid-19 seperti ini memproduksi UMKM bisa menjadi alternatif kegiatan yang menghasilkan pundi – pundi rupiah,” saran Danang. “Dengan mengikuti pameran seperti ini, penjualan bisa terdongkrak meskipun saya baru bergabung. Dalam sepekan omzet penjualan bisa mencapai Rp 500 ribu hingga sejuta,” pungkas Danang. (jnd)