FAKTA – Pengkhianatan terhadap bangsa dan negara kembali dilakukan pemberontak bersenjata OPM. Pagi tadi, sekira pukul 07.45 WIT pada Selasa (7/10/2025), mereka membakar gedung SMPN Kiwirok yang berada di Desa Sopamikma, Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Provinsi Papua Pegunungan.
Di lokasi itu terdapat dua bangunan yang dilalap api. Keduanya berdekatan, dan sama-sama berbahan dominan kayu. Kondisi bangunan itu menjadikan api mudah dan cepat menghanguskannya. Posisinya yang terpencil di pegunungan, menjadikan peristiwa iti nyaris tidak ada pihak yang berupaya memadamkannya.
Salah seorang warga Kiwirok, Edi Ruliyanto, pukul 09.15 menginformasikan kepada koresponden, telah terjadi kerusuhan dalam bentuk pembakaran gedung SMP. Yang dibakar oleh sejumlah orang, menurutnya, adalah bangunan lama SMP Negeri Kiwirok.
“Selamat siang, Bang. Saya di Kiwirok ini. Kita ada mau bagi info situasi di Kiwirok. Ada kerusuhan di Kiwirok, hari ini, pagi tadi. Ada bakar SMP Kiwirok lama. Saat ini (di Kiwirok) sedang tidak ada kontak (sinyal seluler). Personel siaga, Bang,” sebut Ruliyanto dalam pesan pendek, yang juga membagikan sejumlah foto dan video peristiwa tersebut.
Penerangan Satgas Koops Swasembada, Letda Inf Iqbal Fauzan, membenarkan informasi tersebut. Pihaknya menduga pelakunya adalah pemberontak bersenjata OPM.
Menurut Iqbal, berdasar informasi yang diperolehnya dari lapangan, bahwa saat terjadi pembakaran oleh gerombolan OPM tidak terdapat proses belajar mengajar. Dia tidak mengonfirmasi timbulnya korban jiwa atau terluka akibat peristiwa tersebut.
“Iya, Bang, ada info seperti itu (pembakaran gedung SMP Kiwirok). Tapi kita masih tunggu Lapsit (laporan situasi). Pelakunya diperkirakan seperti itu (OPM), Bang. Informasi dari teman-teman memang sedang tidak ada siswa (belajar mengajar). Sejauh ini juga belum terkonfirmasi terkait timbulnya korban, Bang,” tulis Letda Inf Iqbal Fauzan.
Sementara siaran pers yang dirilis Satgas Operasi Damai Cartenz (ODC) pukul 15.57 menyebutkan, provokasi itu dilakukan oleh kombatan OPM dari Kodap XV-Ngalum Kupel, yang dipimpin Brigjen OPM Lamek Alipky Taplo.
Satgas ODC menyebut, melalui pantauan (satelit) terdeteksi terdapat sekitar 16 orang tak dikenal, melakukan pembakaran fasilitas pendidikan tersebut.
Mendengar itu, Satgas ODC bersinergi dengan Satgas Pamtas Yonif RK 753, Satgas Prayudha, Satgas BAIS, Satgas Rajawali dan Polsek Kiwirok langsung bergerak menuju lokasi. Namun para pelaku telah melarikan diri ke arah Desa Delpem.
“Serangan terhadap sekolahan adalah tindakan keji, yang menargetkan rusaknya masa depan anak-anake Papua. Ini bukan saja kejahatan terhadap negara. Namun juga terhadap kemanusiaan. Sampai dimanapun kami akan tetap memburu para pelaku. Juga bertekad memastikan keadaan aman nyaman di wilayah Kiwirok,” tegas Brigjen Pol Faizal Ramadhani, S.Sos., S.I.K., M.H., Kepala Satgas ODC.
Menurutnya, pembakaran terhadap gedung SMPN Kiwirok itu bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya, pada tahun 2021, gedung sekolah yang sama pernah dibakar oleh gerombolan yang sama juga. Dan sejak saat itu, pemerintah daerah setempat memindahkan proses belajar mengajar ke SMP Negeri 1 Oksibil yang berada di Kota Oksibil.
Satgas ODC meminta masyarakat setempat tetap tenang dan waspada. Dan untuk mencegah aksi lanjutan, tim melakukan pengamanan di Desa Mangoldolki, yang tak jauh dari lokasi kejadian. Hal itu guna mengantisipasi kemungkinan pembakaran terhadap gedung SDN Kiwirok. (fin)