Susi: Saya Akan Bersihkan Penambangan Timah Ilegal

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan bersihkan penambangan timah ilegal di Babel
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti akan bersihkan penambangan timah ilegal di Babel

BANYAKNYA kegiatan penambangan timah ilegal di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) direspon negatif Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Susi Pudjiastuti. Susi menganggap penambangan timah di Babel sudah mengkhawatirkan dan mengganggu aktifitas nelayan tangkap.

“Ini merusak wilayah tangkap nelayan. Semua hancur dikeruk macam-macam. Sekarang ini mereka (nelayan) terganggu,” ungkap Susi saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Jakarta, Senin (22/6).

Menurut Susi, Indonesia tidak sama sekali diuntungkan dari kegiatan tambang timah ilegal di Babel. Justru keuntungan itu dinikmati negara lain seperti Malaysia, Singapura hingga Thailand.

“Lihat angka ekspor timah Thailand. Padahal dia tidak punya timah, ini sudah clear, jadi timah ke sana ilegal ?,” tegas Susi.

Susi tinggal menunggu perintah langsung Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk membersihkan kegiatan tambang timah ilegal di Babel khususnya yang berada di wilayah pesisir pantai.

“Sama seperti Pak Presiden katakan, banyak tambang timah yang ilegal juga, saya tinggal tunggu perintah Pak Presiden untuk menertibkan tambang timah ilegal dan kapal penghisap di Bangka sana. Lalu memproteksi hak hidup nelayan di sana. Kalau wilayah lautnya diambil, bagaimana ?” sindir Susi.

Penambangan timah ilegal yang marak di Bangka Belitung (Babel) diyakini ada cukong yang bermain. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) RI pun mengakui, hal ini sudah menjadi rahasia umum ada permainan mafia di penambangan ilegal ini.

Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian ESDM, Bambang Gatot Ariyono, mengatakan, tak heran banyak yang melakukan penambangan ilegal. Karena biaya menambang timah tidak mahal dan mudah meski berbahaya.

“Tambang timah itu wilayahnya di Bangka semua ada timah, dan nambangnya mudah sehingga banyak sekali. Karena itu kan nambangnya mudah, dangkal sehingga rakyat banyak terlibat, sehingga tambang-tambang itu dikeruk secara ilegal,” tutur Bambang ditemui di Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (22/6).

Bambang juga mengatakan, masyarakat yang melakukan praktik penambangan ilegal tak bekerja sendiri. Mereka pasti menjual ke penadah atau cukong-cukong baik dari dalam negeri atau luar negeri, termasuk Thailand dan Malaysia.

“Itu sudah jadi rahasia umum. Rakyat kecil kan biasanya mereka nambang, jualnya ke tengkulak, cukong-cukong. Banyaklah. Ada cukongnya. Nggak mungkin dia bekerja sendiri. Ada juga (dari Thailand dan Malaysia),” paparnya.

Meski sudah ketahuan karena dilakukan secara terang-terangan. Bambang mengatakan, tak mudah memberantas penambang ilegal tersebut sampai habis.  “Penindakan itu kan sudah dilakukan aparat. Pasti sudah pernah ditindak, tapi kan sulit karena banyak,” tutupnya. (Finance.detik.com) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com