
MEMBAHAS perihal inovasi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 Kalitidu, seandainya dibukukan perihal STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) akan setebal 6 cm ukuran folio. Dengan telaten audiensi antara Eko Purnomo, Wartawan Majalah FAKTA, dengan pihak sekolah berlangsung hampir 3 jam. Seusai sholat Isya’, Eko Purnomo akhirnya berfikir keras untuk menentukan tema berita mana yang diangkat karena semuanya bagus.
Ikhwal ketertarikan tema penulisan berita ini berawal dari adanya antrian panjang para siswa saat satu per satu masuk pintu gerbang sekolahan, yakni memberikan salam hormat pada guru piket. Termasuk para orangtua pengantar siswa pun juga tidak ada yang nampak mengantarkan anaknya sampai depan pintu gerbang sekolah, melainkan sesuai antrian. Hebat !
Sebagian orangtua siswa yang berhasil dikonfirmasi FAKTA, sangat mendukung upaya pendidik berlaku disiplin dan berbudi pekerti luhur (menghormati guru dan menyayangi teman). “Alhamdulillah dengan dibiasakan seperti ini anak kami menjadi terlatih disiplin dan bisa belajar hormat-menghormati antara murid pada guru dan murid, sesama murid”.

Menurut Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 2 Kalitidu, Drs H Sutjipto Santoso MM, bahwa sebagaimana sudah disebutkan dalam berita Jilid 1, yakni berlandaskan Iman & Taqwa, Alhamdulillah berbuah sebagaimana yang dilontarkan oleh pihak eksternal, yakni memupuk disiplin, saling menghormati, cinta damai. Visi-nya ingin selalu tumbuh dan berkembang, para lulusan SMPN 2 Kalitidu akan menjadi insan yang punya arti dan manfaat yang positif dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berintegritas tinggi, mampu mengkolaborasi hasil belajar dan penjabarannya. Misal, pembelajarannya tentang apa, produksi/hasilnya seperti apa, serta dalam intrakulikuler maupun ekstrakulikuler, berkesinambungan pada ke pramukaan berbasis STEM.
Selanjutnya Pak Cip (sapaan akrab Kasek SMPN 2 Kalitidu) memaparkan pula secara riil tentang visi & misi SMPN 2 Kalitidu yang dipimpinnya, yakni berupa semaksimal mungkin berupaya meningkatkan kwalitas pelaksanaan pembelajaran dalam bidang keagamaan, budi pekerti, tata krama, meningkatkan bahan ajar/kajian dalam proses belajar mengajar. Meningkatkan nilai rata-rata ujian normal, dengan gain scor achievement 0,2 per tahun, dan mengembangkan penerapan berbasis STEM. Meningkatkan pembelajaran dalam pengelolaan kelas, meningkatkan standar kompetensi guru dan peserta didik. Meningkatkan prestasi dalam lomba akademik maupun non akademik, meningkatkan profesionalisme tenaga kependidikan, meningkatkan kwalitas maupun kwantitas sarana pendidikan, meningkatkan implementasi manajemen berbasis sekolah, meningkatkan standar pelayanan mutu (SPM), meningkatkan pendidikan life skill, meningkatkan kegiatan ekstrakurikuler & pengembangan diri. Meningkatkan pengembangan karakter siswa. Termasuk menciptakan karya inovasi sebagai bentuk implementasi pembelajaran, juga pengembangan produktifitas memanfaatkan limbah yang ada di,sekitar sekolah yang memiliki nilai.
“Alhamdulillah, keleluasaan untuk berkreasi dan berinovasi oleh kepala sekolah, merupakan support untuk maju dan berkembang. Termasuk kami berkesempatan untuk berpresentasi di luar negeri dan memperoleh piagam. Semua itu adalah motivasi dari pimpinan. Kegiatan STEM meliputi bertukar ide/sharing bersama, desain (merancang desain dengan platinum), membuat hasil dari desain, evaluasi hasil kegiatan,” tambah Yohan.

Sedangkan Rini Marina menambahkan bahwa perolehan sertifikat saat di Bangkok tanggal 15-2-2019 bertuliskan “Southeast Asian Minister of Education Organisation, Certificate of Membership, SMPN 2 Kalitidu INDONESIA has participated in the SEAMEO Schools Network” dari Direktur SEAMEO, Dr Gatot Hari Priowiryanto.
“Kami berterima kasih pada semua yang ada di SMPN 2 Kalitidu, terutama pada Kepala Sekolah, karena kita di sini diberi kelonggaran untuk berkreasi, mengembangkan bakat dan minat sehingga kita berprestasi demi SMPN 2 Kalitidu,” imbuh Rini.
Secara geografi, lokasi SMPN 2 Kalitidu di Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu, Kabupaten Bojonegoro, Provinsi Jawa Timur, Republik Indonesia (8 km dari kota Kabupaten Bojonegoro/barat kota Bojonegoro), bukan di pinggir jalan raya tetapi berinovasi di Tingkat Asia Tenggara. (F.463)






