UNGGULAN keempat tunggal putri, Maria Sharapova, melaju ke seperempat final setelah mengalahkan petenis Kazakhstan, Zarina Diyas.
Juara Wimbledon 2004 tersebut belum pernah kehilangan satu set pun sejauh ini dan menang dua set langsung atas Diyas dengan angka 6-4 dan 6-4 dalam waktu 97 menit.
Di seperempat final, Sharapova – yang berusia 28 tahun – akan berhadapan dengan petenis bukan unggulan berusia 23 tahun, Coco Vandeweghe, dari Amerika Serikat.
Vandeweghe membuat kejutan dengan mengalahkan Lucie Safarova, juara dua Prancis Terbuka 2015, dengan angka 7-6 dan 7-6 dan sekaligus merupakan seperempat final pertamanya di Grand Slam.
Sementara unggulan pertama asal Amerika Serikat, Serena Williams, juga lolos ke seperempat final setelah menang atas kakaknya, Venus, dengan angka 6-4 dan 6-3.
Serena akan menghadapi unggulan 23 dari Belarus, Victoria Azarenka.
Satu lagi petenis putri Amerika Serikat yang juga lolos adalah Madison Keys, yang mengalahkan Olga Govortsova dari Belarus dengan tiga set, 3-6, 6-4, dan 6-1.
Dengan demikian untuk pertama kali sejak tahun 2004 lalu, tiga petenis Amerika Serikat berhasil lolos ke seperempat final Wimbledon.
Murray Lewati Hadangan Pemain Jangkung Karlovic
Andalan tuan rumah Inggris, Andy Murray, melewati hadangan pemain jangkung asal Kroasia, Ivo Karlovic, sekaligus maju ke babak perempat final Wimbledon.
Bermain di lapangan utama, hari Senin (06/07), Murray menang 7-6 (9-7) 6-4 5-7 dan 6-4 dalam waktu sekitar tiga jam.
Sebelum pertandingan Murray mengatakan bahwa Karlovic adalah lawan yang sangat berat, karena dengan tinggi badan 2,10 meter, petenis berusia 36 tahun ini sering menghasilkan service geledek.
Dan itulah yang terjadi di pertandingan kali ini, yang membuat Karlovic efektif mengumpulkan poin.
Tapi Murray menerapkan strategi yang tepat sehingga Karlovic bisa diredam.
“Saya sengaja sering menggunakan bola-bola lambung atau menempatkan bola ke belakang, intinya mencegahnya maju ke depan dan menyambar bola,” kata Murray.
“Secara fisik saya merasa baik-baik saya, yang membuat lelah adalah memutar otak, bagaimana caranya mengatasi permainannya yang cepat,” jelas Murray.
Bagi Murray ini adalah kedelapan kalinya berturut-turut maju ke perempat final turnamen Grand Slam Wimbledon.
Di babak delapan besar unggulan ketiga ini akan berhadapan dengan petenis Kanada, Vasek Pospisil. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com