Semua  

Serdadu Rusia Masuk Ukraina ‘Tak Sengaja’

Serdadu Rusia Masuk Ukraina 'Tak Sengaja'
Ketegangan antara Ukraina dan Rusia beberapa kali dipicu oleh insiden di wilayah perbatasan

PEMERINTAH Rusia mengklaim sekelompok serdadu Rusia yang ditangkap di bagian timur Ukraina sejatinya tidak sengaja melintasi perbatasan.

Kepada kantor berita Rusia, RIA Novosti, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan: “Serdadu-serdadu itu memang berpartisipasi dalam patroli di sebuah bagian perbatasan Rusia-Ukraina. Pada suatu bidang yang tidak bertanda, mereka menyeberangi perbatasan secara tidak disengaja. Sejauh yang kami ketahui, mereka tidak melawan tentara Ukraina ketika mereka ditangkap.”

Sebelumnya, pemerintah Ukraina mengatakan 10 prajurit lintas udaranya telah ditangkap. Mereka kemudian diwawancarai stasiun televisi Ukraina dan rekaman videonya telah dilansir beberapa waktu lalu. Mereka mengaku berasal dari Resimen 331 dari Divisi Lintas Udara Svirsk ke-98.

Salah seorang serdadu, Sersan Andrei Generalov, mengatakan,“Hentikan pengiriman serdadu (ke Ukraina). Mengapa ? Ini bukan perang kami. Dan jika kami tidak di sini, peristiwa ini tidak perlu terjadi.”

Seorang serdadu lainnya bernama Ivan Milchakov. Dia mengaku berasal dari Kota Kostroma, Rusia. “Saya tidak melihat di bagian mana kami melintasi perbatasan. Mereka hanya memberitahu bahwa kami akan berjalan kaki sejauh 70 kilometer selama tiga hari,” ujar Milchakov.

Ketegangan antara Ukraina dan Rusia di daerah perbatasan juga terjadi pada 22 Agustus lalu. Kala itu, sekitar 90 truk Rusia yang mengangkut bantuan bagi warga sipil di Ukraina timur yang dikuasai pemberontak telah masuk ke wilayah Ukraina tanpa izin, kata pemerintah Ukraina.

Sejumlah laporan menyebutkan konvoi dikawal oleh para pejuang pemberontak. Kepala Keamanan Ukraina, Valentyn Nalivaychenko, menyebut aksi Rusia sebagai invasi tetapi pasukan Ukraina tidak akan memblokir konvoi atau menggunakan kekerasan.

Insiden itu terjadi menjelang pertemuan antara Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Minsk, Belarus.

Rusia – Ukraina Memanas, Putin Akan Segera Menemui Poroshenko

Presiden Rusia, Vladimir Putin, akan segera bertemu dengan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, seiring meningkatnya ketegangan pada perbatasan kedua negara tersebut.

Kedua pemimpin tersebut hari ini akan menghadiri diskusi dengan perwakilan dari Uni Eropa di Minsk, Belarusia, pada pertemuan tahunan Customs Union, blok perdagangan yang dipimpin oleh Rusia. “Belum ada pertemuan bilateral terpisah untuk kedua negara tersebut,” ucap Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, kemarin.

Diskusi tersebut tidak meredakan konflik yang menurut PBB mengakibatkan setidaknya 2,000 korban tewas sejak Putin mengambil alih Crimea di bulan Maret.

Pihak Ukraina kemarin mengatakan kendaraan lapis baja termasuk 10 tank di antaranya telah masuk dari Rusia seiring pemerintah di Moskow mengumumkan rencana untuk mengirimkan konvoI kedua yang membawa bantuan kemanusiaan untuk wilayah Ukraina yang diduduki oleh pemberontak.

“Ada sedikit dasar untuk optimis,” ucap Lilit Gevorgyan, analis senior pada IHS Global Insight di London. “Pemimpin Rusia maupun Ukraina keduanya tidak siap untuk berkompromi secara serius untuk mengakhiri konflik seiring keduanya harus mempertahankan penampilannya sebagai pembela kepentingan negara masing-masing.”

Dewan Pertahanan dan Keamanan Ukraina mengatakan hari ini bahwa 200 orang separatis pro-Rusia telah tewas dalam 24 jam terakhir. 12 pasukan Ukraina tewas dalam bentrokan semalam, menurut juru bicara militer Andriy Lysenko pada wartawan di Kiev. Tiga penduduk sipil terbunuh pada markas pemberontak di kota Donetsk oleh aksi penyerbuan semalam yang juga merusak jaringan listrik, menurut dewan kota pada situsnya. (BBC/Monexnews)