FAKTA – Beberapa pengurus Moeldoko Center (MC) yang berkunjung ke daerah Kepulauan Kangean Sumenep Pulau Madura dan salah satu pengurus merupakan pria asli Lamongan, bersama Dewan Pembina, Sabtu (18/5/2024), dalam rangka mendengar keluh kesah para tenaga kesehatan (Nakes) yang sudah lama mengabdi pada beberapa puskesmas bahkan ada yang sudah berpuluh-puluh tahun hanya sebagai sukwan. Mereka orang pulau
asli berharap bisa diangkat menjadi pegawai P3K dan dimana selama ini mereka hanya mendapat janji akan diangkat manakala ada momen Pilkada. Namun setelahnya tidak dihiraukan lagi.
Pertemuan yang berlangsung di rumah Ketua Moeldoko Center di Desa Arjasa, dijadikan ajang meluangkan kekesalan Nakes yang selama ini mereka alami karena berbagai macam alasan.
Di Kecamatan Arjasa dan Kangayan kurang lebihnya ada 300 nakes belum mendapatkan perhatian nasibnya, dan merupakan sukwan terbesar di Indonesia. Bahkan mereka para nakes ini merasa cemburu dengan keadaan tenaga lain misalnya para guru yang selalu mendapatkan prioritas dari segi pengangkatan oleh pemerintah daerah.
Saat ditemui oleh media Fakta, dari beberapa luapan yang disampaikan, katanya mereka juga cemburu kenapa kalau guru tiap tahun banyak sedangkan nakes tidak ada dan selalu bilang anggaran dari pusat tidak ada.
“Kami sering melakukan protes pada Pemda tapi katanya anggaran untuk pengangkatan tenaga kesehatan belum ada, jadi mereka seakan tidak bisa membela nasib tenaga kesehatan yang sudah mengabdi bertahun-tahun pada negara,” ujar perwakilan mereka.
Mereka berharap agar Moeldoko Center bisa menjebadani aduan serta keluh kesahnya sehingga ada perhatian dari Pemerintah Daerah.
Dalam pertemuan itu, Ketua Moeldoko Center, Haji Siswo Purnomo, berjanji akan memfasilitasi keberadaan para nakes dengan pemerintah agar diperhatikan, karena mereka juga sudah banyak yang sudah berkeluarga dan memiliki anak-anak.
“Saya sudah mendengar keluh- kesahnya, para tenaga kesehatan yang berada di pulau ini, saya secara pribadi sangat prihatin, sehingga dalam kesempatan yang sangat istimewa ini akan saya pertemukan dengan DPRD dan Dinas Kesehatan,” ujarnya.
Para tenaga kesehatan setelah diberikan penjelasan atas kesediaannya ketua Moeldoko Center H.Siswo Purnomo, menjadi fasilitator, sangat berharap agar keluhan mereka mendapat perhatian yang serius dari Pemerintah Daerah Kabupaten Sumenep. (Ari)






