Semua  

SEJUMLAH RUMAH DI DESA KANTEN, KECAMATAN TRUCUK, TERIMA PEMBAGIAN EMBER CUCI TANGAN

Mbah Hari (Pjs Sekdes Kanten) sedang menyerahkan bantuan secara simbolis.
Mbah Hari (Pjs Sekdes Kanten) sedang menyerahkan bantuan secara simbolis.
Mbah Hari (Pjs Sekdes Kanten) sedang menyerahkan bantuan secara simbolis.
Mbah Hari (Pjs Sekdes Kanten) sedang menyerahkan bantuan secara simbolis.

BUKAN karena keakraban antara sesama tapi dulu pernah sesama partai politik (Bupati Bojonegoro dan Kades Kanten). Dulu sama-sama sebagai wakil rakyat dengan partai yang sama tapi beda ‘level’. Kali ini Kades Kanten harus melaksanakan instruksi Bupati Bojonegoro dalam pencegahan virus Corona (Covid-19), yang ujung-ujungnya karena ingin melindungi warganya dari wabah Covid-19.

Tindak lanjut dari instruksi Bupati Bojonegoro, Kades Kanten, Drs Samsul Hadi, mengimplementasikan dengan selain menyelenggarakan penyemprotan disinfektan masal seminggu sekali, juga ditunjang pula dengan giat patroli, bahkan pemberian masker kepada sejumlah warga 2.719 jiwa, memberikan ember air mengalir sebanyak 817 ember, serta menyalurkan bingkisan 150 paket sembako bagi yang paling berhak. “Warga Kanten pangan cukup, selain usai panen padi, jagung (ketela, uwi, gembili) serta sayur mayur masih full. Pokoknya soal pangan masih surplus. Tanaman obat juga banyak (jeruk nipis, empon-empon, bumbu dapur, lombok, tomat, terong, gambas, kecipir, kenikir, labu, waluh, koro, kacang panjang, bayem). Angger gelem obah yo mamah,” ungkap kades 3 periode ini (1 periode istirahat jadi anggota DPRD lalu dua periode berjalan sekarang ini).

Perihal persiapan isolasi/karantina ada 2 tempat walaupun warganya yang merantau kerja tidak banyak. Dan yang nyantri pun tidak ada yang di Ponpes Temboro Magetan. Pelaksanaan kegiatan menyesuaikan prosedur. “Masker itu kami berikan untuk semua agar tiap keluar rumah pakai masker milik sendiri, rausah gantian, atau pinjam. Siapa tahu pas yang dipinjami mengidap bronkitis, lha po gak malah repot ?” lanjut kades.

“Untuk warga yang punya gelar sarjana lumayan banyak. Kalau bicara jumlah santri, hampir semua warga Desa Kanten yang tua-tua pun mantan santri ponpes mulai ponpes lokal sampai ponpes interlokal”.

Menyikapi Corona, sarannya mirip dengan Si Raja Dangdut Dunia, H Rhoma Irama, yaitu ikhtiar serta doa selalu diupayakan. Ikhtiarnya mematuhi himbauan pemerintah. “Umpomo punya acara ra taat aturan pemerintah, kami dan gugus desa siap membuyarkan. Alhamdulillah, walau rada kolot akhirnya cair juga persoalannya,” kenang kades yang mantan santri Ponpes Banyuwangi ketika pendidikan Aliyah ini.

“Perangkat dan Gugus Desa Kanten selalu melaksanakan instruksi bupati, karena masalah Corona bukanlah hal sepele, karena ini wabah dunia, jadi harus dicegah bersama-sama. Kalau Pak Haji Rhoma Irama menyarankan kita perlu kerja sama, rambate rata hayo, lha kalau Pak Kades teges dan tegas, artinya respon dan memberikan keputusan tidak setengah hati. Kalau harus ya harus. Lha kita sebagai pendamping tugasnya ya harus melaksanakan. Golek tambelan dhisik ditekad he…he…he…he,” tambah Pjs Sekdes Mbah Hari (sapaan akrabnya). (F.463)