KABUPATEN Badung akan menjadi tuan rumah hajatan nasional Temu Karya Nasional, Teknologi Tepat Guna (TTG) XX dan Pekan Inovasi Perkembangan Desa dan Kelurahan Tahun 2018 pada 18-22 Oktober mendatang. Hal ini terungkap pada rapat persiapan kegiatan nasional tersebut di Ruang Kriya Gosana, Puspem Badung, Kamis (27/9). Rapat dihadiri Wakil Bupati Badung, I Ketut Suiasa, Direktur Evaluasi Perkembangan Desa Ditjen Bina Pemdes Kemendagri RI, Dr Eko Prasetyanto, Kadis PMD Provinsi Bali, Ketut Lihadnyana, perwakilan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI, serta perwakilan peserta dari seluruh provinsi se-Indonesia.
Wabup Suiasa atas nama Pemerintah Kabupaten Badung dan masyarakat Badung sangat mengapresiasi kegiatan temu karya nasional dan pekan inovasi perkembangan desa/kelurahan yang digelar di Kabupaten Badung ini. Menurutnya, hajatan ini sangat penting dan strategis dalam upaya mengimplementasikan program-program nasional yang nantinya dapat diwujudkan hingga ke tingkat desa/kelurahan, dalam upaya percepatan pelayanan publik dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Selain itu kegiatan ini akan dapat meningkatkan tali silahturahmi secara nasional serta persatuan dan kesatuan dalam kerangka empat pilar kebangsaan. “Kami Pemkab dan masyarakat Badung sangat mengapresiasi dan mendukung kegiatan ini. Untuk itu kami ingin dapat berkontribusi positif dan menyukseskan pembangunan nasional di segala bidang,” kata Suiasa.
Diharapkan pula kegiatan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi ini betul-betul dapat diwujudkan hingga tingkat bawah. Hal ini juga dapat sebagai pemantik bagi aparat desa dan kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat, peningkatan pelayanan dan tentunya kesejahteraan masyarakat. Selain itu sebagai forum bagi kepala desa dan lurah saling tukar informasi, pengalaman, serta dapat membuat formulasi sesuai potensi wilayah masing-masing.
Sementara Direktur Evaluasi Perkembangan Desa Kemendagri, Dr Eko Prasetyanto, mengatakan, terlaksananya kegiatan ini merupakan sinergitas dan konektifitas dari Kemendagri, Kementerian Desa, Pemerintah Provinsi Bali, Pemkab Badung, peserta dari seluruh provinsi di Indonesia dan dukungan dari masyarakat. Ia juga sangat mengapresiasi dukungan, baik dari Pemerintah Provinsi Bali dan Badung yang telah banyak mambantu dan memfasilitasi sehingga nantinya diharapkan kegiatan ini berjalan lancar dan sukses. “Kami ketahui di bulan Oktober ini agenda kegiatan di Bali sangat luar biasa, salah satunya IMF-WB. Namun kita harapkan kegiatan ini bisa berlangsung dengan baik dan lancar,” katanya.
Melalui rapat ini peserta diharapkan dapat berkoordinasi lebih teknis mengenai agenda-agenda yang akan dilaksanakan, karena selama lima hari tersebut agenda kegiatan sangat padat, terlebih ada kegiatan bersama maupun kegiatan mandiri dari kementerian. “Sebelum acara pembukaan akan ada gala dinner, juga akan ada kunjungan ke GWK dengan melibatkan 600 peserta,” terangnya.
Tujuan utama dari kegiatan ini yaitu ingin menunjukkan keberagamaan dalam persatuan dan kesatuan Indonesia. Sekaligus menunjukkan keberhasilan yang telah dilakukan pemerintah melalui kementerian, sehingga dapat disebarkan dan menjadi contoh bagi masyarakat. (Rilis)