Daerah  

SATPOL PP Kota Surabaya Melakukan Pendataan Pedagang Dan Pembukaan Jalan di Pasar Tembok

FAKTA, SURABAYA- Hari ini, Pemerintah kota Surabaya, melalui Satpol PP kota Surabaya dibantu Satpol PP kecamatan Bubutan melakukan pembukaan jalan Kalibutuh dan pendataan pedagang yang berjualan di Pasar Tembok Surabaya, Jumat (03/11/2023).

Sebelumnya memang jalan Kalibutuh atau yang lebih dikenal dengan sebutan pasar tembok, ditutup dikarenakan efek dari pandemi Cofid 19 lalu yang mengharuskan adanya aturan jaga jarak.

Erick Tahalele selaku ketua RW 01 menjelaskan, ” Pasar ini sudah ada sejak puluhan tahun lalu, sejak tahun 2020 jalan ditutup separuh di sisi utara karena mempertimbangkan dampak Cofid 19. Pihak kelurahan, kecamatan dan pengurus kampung terkait menyetujui jalan pasar ditutup separuh mulai pukul 03.00 WIB sampai dengan 06.00 WIB. Intinya semua warga RW 01 keberatan dengan adanya aktifitas pasar diatas jam 6 pagi, dan ditekankan lagi melalui kesepakatan yang sudah ditanda tangani semua pihak terkait,” ujar Erick .

Erick menambahkan, ” Praktek di lapangan memang sulit mengatur para pedagang, karena diduga ada oknum yang mengambil manfaat dari pasar ini dan menyebar informasi seolah olah kami mempertahankan pasar ini, padahal kenyataannya tidak seperti itu. Kami mengharap relokasi segera dilakukan, untuk pindah ke pasar induk milik pemerintah yang sudah tersedia,” tambahnya.

” Hari ini kami ikut membantu proses pendataan dan penertiban pedagang untuk membuktikan bahwa kami tidak pasang badan mempertahankan pasar ini. Tolong di garis bawahi mas ya !” Pungkas Erick Tahalele.

Erick Tahalele menolak dikatakan ‘pasang badan’ mempertahankan pasar

Sementara itu, Chandra sebagai wakil ketua RW 08 Tembok Dukuh menambahkan, “Tujuan dari pendataan hari ini adalah untuk memilah pedagang menjadi 4 cluster. Yang pertama, pedagang warga setempat, yaitu yang ber KTP Kelurahan Tembok Dukuh, Cluster 2 yaitu warga dalam lingkup Kecamatan Bubutan, Cluster 3 itu pedagang dalam lingkup Surabaya, dan Cluster 4 berisikan pedagang warga luar kota Surabaya. Berdasarkan data kita terakhir, diketahui bahwa banyak pedagang yang ternyata bukan warga kota Surabaya,” ujar Chandra atau lebih dikenal dengan Pak Can ini.

“Saya membantah dan menepis tuduhan bahwa Pak Erick menjadi beking untuk mempertahankan pasar ini supaya tidak direlokasi. Saya kenal baik dengan beliau,” tegas Chandra.

Menurut keterangan Mudita, salah satu komandan Sarpol PP yang betugas, ” Pagi ini kami mengerahkan 3 regu untuk bisa mengoptimalkan kegiatan penertiban ini” Ungkapnya.

Siti, salah satu pedagang menyambut baik adanya pendataan dan penertiban pasar hari ini. ” Saya tidak keberatan didata dan ditertibkan begini, supaya jalan lebih lancar dan aman untuk saya bisa berjualan,” ujarnya.(son)