Semua  

SAAT MUSIM CORONA MEWABAH, WARGA PRAGELAN CUKUP LOGISTIK

Kades Pragelan, Marji, saat menyerahkan sembako untuk warganya yang kena dampak Covid-19 (diseleksi yang paling layak mendapatkan).
Kades Pragelan, Marji, saat menyerahkan sembako untuk warganya yang kena dampak Covid-19 (diseleksi yang paling layak mendapatkan).
Ruang Isolasi Desa Pragelan, Kecamatan Gondang.
Ruang Isolasi Desa Pragelan, Kecamatan Gondang.

SENIN, 20 April 2020, Pemerintah Desa Pragelan, Kecamatan Gondang, membagikan paket sembako bagi warga yang sangat membutuhkan. Kepala Desa Pragelan, Marji, didampingi seluruh perangkat dan beberapa petugas Gugus Desa, kepada Wartawan Majalah FAKTA (Ekopurnomo) menjelaskan, bila dikatakan berdampak, semua berdampak, akan tetapi penyaluran sambako ini adalah tindak lanjut program pemerintah, maka tetap dilaksanakan sesuai pertimbangan untuk warga yang sangat membutuhkan.

“Alhamdulillah selama 3 (tiga) tahun berjalan, kesejahteraan warga mengalami peningkatan yang sangat signifikan. Kebetulan, walau corona mewabah, seandainya tutup kampung siang, pangan cukup, pas panen bawang merah harga melambung, panen jagung, persiapan panen pagi. Dan semua instruksi Bapak Presiden, Kementerian Desa, Ibu Bupati sudah kami laksanakan, termasuk tempat isolasi bila ada perantau pulang kampung, lantainya keramik, pakai karpet, kasur, konsumsi ditanggung pemdes, siap,” ungkap Kades Pragelan yang berbasis TNI Kodim Nganjuk ini.

Untuk piket Gugus Desa, Pemdes Pragelan memberlakuan piket selama 18 jam, yakni naik piket 07.00 WIB – 23.00 WIB. Menyediakan dapur umum dengan tenaga Gugus. Serta 2 (dua) tempat isolasi (karantina), untuk pria di ruang Taman Kanak Kanak, untuk wanita di gedung PAUD.

Kades Pragelan, Marji, saat menyerahkan sembako untuk warganya yang kena dampak Covid-19 (diseleksi yang paling layak mendapatkan).
Kades Pragelan, Marji, saat menyerahkan sembako untuk warganya yang kena dampak Covid-19 (diseleksi yang paling layak mendapatkan).

“Kami tegaskan bahwa untuk warga Desa Pragelan 99 % petani dan berkebun, dan yang merantau tidak begitu banyak. Dengan prinsip hujan emas di negeri orang, hujan kerikil di negeri sendiri. Mereka dengan tekun telaten, rukun damai makmur, walau SDM ada yang rendah, namun ulet dan rajin. Petani atau berkebunnya sungguh-sungguh (fokus), maka pangan dan sandang serta papan (rumah), sudah berlomba-lomba baik. Tetapi kendala dan pengharapan yang tinggi untuk Pemkab dan DPRD melalui pokkirnya hendaknya sudilah mengabulkan proposal Pemdes Pragelan untuk jalan poros penghubung antar dusun. Mengingat dusun satu dan dusun lainnya minimal berjarak 5 – 6 km, masih makadam,” tutur Kades Marji.

Beberapa warga mengakui bahwa selama kepemimpinan Kades Pak Tentara Marji (sapaan awal Kades Pragelan), Desa Pragelan mengalami kemajuan yang signifikan, seolah-olah banyak keberkahan. Terutama hasil panen dari bumi Pragelan rutin dan tepat waktu sesuai yang diangan-angan warga. “Ini bukan ngapik-ngapikno tetapi sebenarnya yang dirasakan. Tegas, tanggung jawab, ngemong warga, bener-bener memperhatikan apa sih yang dikeluhkan. Perangkatnya juga full ngantor, disiplin,” kata warga sambil membenahi karung untuk ‘ngadahi’ bawang merah dekat Gunung Lawang. (F.463)