PIHAK Rusia berencana untuk mengirimkan konvoi kedua yang berisikan bantuan kemanusiaan menuju wilayah timur Ukraina, ucap Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, beberapa hari setelah pengiriman konvoi pertama dikutuk oleh pihak internasional karena melewati perbatasannya tanpa izin.
Pemerintah di Moskow telah menginformasikan pada Ukraina rencana untuk mengirimkan konvoi bantuan kedua pekan ini, dengan melewati rute yang sama melalui wilayah pemberontak seiring konvoi pertama yang kembali ke Rusia dua hari lalu, ucap Lavrov pada wartawan di Moskow hari ini.
Lavrov mengatakan Rusia berharap tidak adanya penundaan dan meminta agar Palang Merah dan Ukraina membantu proses pengiriman tersebut seiring situasi kemanusiaan terus memburuk di kawasan konflik.
Berbicara sehari sebelum pemimpin Rusia dan Ukraina bertemu di Minks, ibu kota Belarusia, Lavrov mengatakan diskusi antara Presiden Vladimir Putin dan Presiden Ukraina, Petro Poroshenko, akan fokus pada kerja sama ekonomi, krisis kemanusiaan dan prospek untuk resolusi politik di Ukraina. Konflik bersenjata dengan pemberontak pro-Rusia belum menunjukkan sinyal mereda sejak aksi pemberontakan dimulai setelah Putin mengambil alih semenanjung Crimea di bulan Maret.
Sekitar 280 truk yang menurut Rusia membawa bantuan kemanusiaan telah kembali pada tanggal 23 Agustus lalu, menurut Kementerian Luar Negeri di Moskow. Pihak AS dan Uni Eropa telah mengutuk keputusan untuk mengirimkan konvoi kemanusiaan pertama, yang menurut pemerintah di Kiew adalah sebuah “invasi”. (Monexnews)