Nazar Bakri salah seorang anggota DPRD Kabupaten Solok fraksi PKS awalnya menyampaikan pendapat melalui interupsinya. Setelah itu Hafni Hafis anggota dewan dari fraksi Gerinda juga menyampaikan interupsi guna menyampaikan pendapatnya.
Di saat Hafni Hafis menyampaikan pendapatnya, anggota dewan lainya juga melayangkan interupsi.
Bahkan aksi interupsi yang disampaikan sejumlah anggota dewan terkesan secara timpal tindih semakin sengit.
Aksi interupsi sejumlah anggota dewan terkait mempersoalkan pimpinan sidang itu, semakin memanas dan sejumlah anggota dewan tersulut emosi. Karena emosi tak terkendali, sejumlah anggota dewan pun terlibat aksi saling dorong untuk memisahkan dan meredakan agar tidak terjadi aksi saling pukul.
Bahkan situasi di ruang sidang paripurna semakin memanas dan tak terkendali. Keributan itu terjadi hingga keluar ruang sidang.
Aksi pukul meja hingga membanting asbak rokok terlihat ikut mewarnai aksi anggota dewan di dalam ruang sidang. Akhirnya sidang terpaksa kembali diskors dengan memilih melakukan rapat internal dewan. (ren)






