JERMAN dan Austria pada hari Minggu (06/09) terus menerima ribuan migran yang sebelumnya terjebak berhari-hari di Hungaria.
Setelah disambut di perbatasan Austria-Hungaria oleh relawan pada hari Sabtu, banyak migran pergi langsung ke Wina dan ke Muenchen, Jerman selatan.
Awal pekan ini terdapat kekacauan yang luar biasa di Budapest karena Hungaria menghalangi para migran untuk pergi ke Austria dan Jerman melewati Hungaria.
Juru bicara pemerintah Hungaria, Zoltan Kovacs, berdalih aksi penutupan itu sesuai dengan aturan Uni Eropa mengenai migran dan pencari suaka.
Berdasarkan Aturan Dublin, setiap pengungsi harus mendaftar sebagai pencari suaka di negara anggota Uni Eropa pertama yang mereka capai, bukan negara tujuan.
Namun banyak migran menolak untuk dibawa ke berbagai kamp di Hungaria untuk didaftar sebagai pencari suaka, dan bersikeras ingin melanjutkan perjalanan ke Jerman dan Austria.
Massa menerobos garis keamanan dan mulai berjalan sepanjang 175 km ke perbatasan Hungaria-Austria, banyak di antara mereka membawa anak-anak kecil.
Di bawah tekanan, Hungaria akhirnya membuka perbatasannya dengan Austria, yang diperkirakan akan menerima sebanyak 10.000 orang.
Austria mengatakan tidak akan membatasi jumlah migran yang melintasi perbatasannya.
Aturan Dublin tetap berlaku
Juru bicara kementerian dalam negeri Austria mengatakan kepada BBC pada hari Sabtu (05/09) bahwa negara mereka berurusan dengan masuknya orang-orang dari “daerah krisis” yang “putus asa”.
Sedangkan Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan Jerman bisa mengatasi datangnya pendatang baru, tanpa menaikkan pajak atau membahayakan anggaran negara itu.
Tapi Jerman dan Hungaria sama-sama mengatakan keputusan untuk membuka perbatasan untuk para pencari suaka adalah kasus luar biasa – untuk alasan kemanusiaan – dan “Aturan Dublin” ke depannya akan terus berlaku.
Hungaria pada hari Sabtu akhirnya menyediakan kereta api menuju Austria untuk lebih dari ratusan migran yang berusaha keluar dari Hungaria dengan berjalan kaki dari stasiun kereta api Budapest menuju Austria.
Kereta terakhir dari kota perbatasan Austria-Hungaria, Nickelsdorf, telah berangkat dari Wina menuju Jerman, tetapi pada hari Minggu kereta api dalam jumlah yang lebih besar akan disedikan untuk para pengungsi. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com