Resep Pengusaha Warung Makanan Singapura Dibeli Rp 40 Miliar

Pasangan Ha Wai Kay dan Betty Kong bisa menjalani masa pensiun setelah warung makanan mereka dibeli seorang konglomerat Singapura
Pasangan Ha Wai Kay dan Betty Kong bisa menjalani masa pensiun setelah warung makanan mereka dibeli seorang konglomerat Singapura

“DALAM beberapa tahun terakhir saya tidak memiliki banyak tenaga, karena saya sudah 40 tahun menjalankan bisnis ini,” kata Betty Kong.

Kong dan suaminya, Ha Wai Kay, menjalani rutinitas yang sama setiap hari. Mereka bangun sebelum fajar menyingsing dan berangkat ke warung makanan untuk mulai memasak.

Menggunakan resep rahasia warisan ayahnya, Ha akan sibuk di dapur memanggang bebek. Sedangkan istrinya mengurus bagian depan warung.

Pelanggan mulai mendatangi warung kecil mereka sejak jam 11 pagi hingga sesaat setelah matahari terbenam.

Ha mulai menjalankan bisnis warungnya di kawasan Pecinan, Singapura. Namun seiring waktu bisnis mereka bertumbuh dan mereka pindah ke warung yang lebih besar bernama Kay Lee Roast Meat Joint.

Warung makanan milik Ha Wai Kay punya menu spesial dengan resep rahasia yaitu bebek panggang
Warung makanan milik Ha Wai Kay punya menu spesial dengan resep rahasia yaitu bebek panggang

Pada 2012, mereka memutuskan sudah saatnya pensiun pada usia hampir 70 tahun. Keinginan itu terwujud dua tahun kemudian.

Pasangan Ha Wai Kay dan Betty Kong mendapat tawaran dari perusahaan asal Singapura, Aztech, untuk menjual bisnis mereka. Suami-istri itu sepakat dan menerima US $ 3 juta (Rp 40 miliar) pada Oktober 2014.

Belakangan, konglomerat pendiri Aztech, Michael Mun, mengaku tergiur dengan resep daging panggang rahasia milik Ha setelah sering makan di warung tersebut.

“Kami biasanya mengadakan pertemuan manajemen sambil makan siang. Salah satu manajer senior mengatakan bahwa toko itu akan dijual,” kata putra Michael Mun, Jeremy, yang menjabat wakil direktur pemasaran Aztech.

Selain resep daging panggang, harga tanah lokasi warung juga sangat penting. Aztech menawarkan US $ 370.000 (Rp 4,9 miliar) lebih tinggi dari harga tawaran karena harga tanah naik secara signifikan selama negosiasi.

Aztech, yang merupakan perusahaan di bidang elektronik dan pencahayaan LED, mengatakan memiliki rencana besar untuk bisnis warung daging panggang itu.

Warung Kay Lee Roast Meat Joint langsung membuka dua cabang baru begitu kepemilikan diambil alih Aztech
Warung Kay Lee Roast Meat Joint langsung membuka dua cabang baru begitu kepemilikan diambil alih Aztech

Begitu mengambil alih kepemilikan, Aztech telah membuka dua cabang baru Kay Lee Roast Meat. Aztech juga berinvestasi membangun dapur sentral, tempat semua aktivitas masak dilakukan sebelum makanan dikirim ke gerai restoran.

Sebagai bagian dari perjanjian penjualan, Ha dan istrinya sementara masih bekerja dengan Aztech untuk mengajarkan resep rahasia itu kepada pegawai mereka.

Warga Singapura memang gemar makan. Mereka bisa menghabiskan berjam-jam berdebat tentang tempat terbaik untuk menemukan laksa pedas hingga kepiting lada.

Banyak keluarga makan di luar rumah setidaknya sekali seminggu, seringkali di restoran-restoran kecil yang menjual jenis-jenis makanan pokok.

Langkah Aztech membeli Kay Lee Roast Meat Joint meningkatkan harapan para pebisnis warung makanan.

Kegemaran warga Singapura untuk makan tampak di berbagai pujasera yang selalu ramai termasuk Pujasera Bedok
Kegemaran warga Singapura untuk makan tampak di berbagai pujasera yang selalu ramai termasuk Pujasera Bedok

Di Pujasera Bedok, pusat makanan yang baru direnovasi, terdapat kios kecil bernama Uncle Chicken Rice yang dikelola oleh Niven Leong.

Resep nasi ayam yang diturunkan dari sang ayah, menjadi andalan Leong di warung yang dirintis sejak 1971.

Namun, Leong juga berencana menjual rahasia keluarganya itu seharga US $ 32.000 (Rp 427,1 juta). Harga itu termasuk proses latihan dan serah terima.

Niven Leong berharap bisa menjual resep nasi ayam yang diturunkan dari ayahnya
Niven Leong berharap bisa menjual resep nasi ayam yang diturunkan dari ayahnya

Dia berharap menemukan seorang “hawkerpreneur” yang bersemangat, antusias dan penuh energi untuk mengambil alih bisnisnya itu. Hawkerpreneur adalah kata yang digunakan untuk menggambarkan seorang pebisnis yang merambah ranah bisnis makanan jalanan di Singapura.

“Saya pikir jika ada pengusaha yang bisa melihat potensi dalam masakan nasi ayam saya, tugas saya sudah rampung. Peninggalan ayah saya bisa diteruskan,” kata Leong.

Dia mengatakan, dia dan istrinya tidak memiliki anak. “Kami tidak memiliki siapa pun untuk meneruskan bisnis ini dan sayang sekali bila resep ini hilang.”

Sajian nasi ayam andalan Niven Leong
Sajian nasi ayam andalan Niven Leong

Membawa warisan keluarga memang tidak mudah. Umumnya, generasi muda di Singapura tidak tertarik menghabiskan waktu mereka memasak dengan kompor panas untuk jumlah uang yang kecil, bila mereka bisa menghasilkan uang dengan cara lain.

Leong percaya dia memiliki salah satu resep nasi ayam terbaik di Singapura dan tetap optimistis akan bertemu seseorang dengan semangat yang sama.

Hingga saat itu, dia akan tetap menjual hidangan nasi ayamnya tujuh hari per minggu, sama seperti yang dilakukan ayahnya dulu.

Sedangkan Betty Kong dan Ha Wai Kay menantikan masa pensiun – sesudah mengajarkan rahasia-rahasia dapur mereka kepada pemilik baru Kay Lee Roast Meat Joint. (BBC Indonesia) www.majalahfaktaonline.blogspot.com / www.majalahfaktanew.blogspot.com