KELOMPOK militan Daulah Islamiyah (ISIS) dituduh melakukan pembunuhan masal terhadap ratusan orang di wilayah kekuasaan mereka di utara Irak dan Suriah bagian timur.
Setidaknya 80 orang minoritas Yazidi yang diyakini menjadi korban pembunuhan masal tewas di sebuah desa di Irak, sebagian dari mereka adalah perempuan dan anak-anak.
Militan Islam juga dituduh menewaskan 700 orang anggota suku yang menolak keberadaan mereka di Provinsi Deir Ezzor, Suriah, selama periode dua pekan.
Kekerasan yang dilakukan kelompok tersebut telah menyebabkan sekitar 1,2 juta orang mengungsi di Irak.
Pesawat tempur AS membantu serangan darat yang dilakukan etnis Kurdi di bagian utara Irak untuk menghadapi kelompok militan dan menguasai kembali bendungan Mosul yang strategis.
Pusat Komando AS, mengatakan sembilan serangan udara yang dilakukan pada Sabtu (16/08) mengenai sasaran di sekitar Irbil dan bendungan.
Serangan “menghancurkan atau merusak” kendaraan pengangkut personil bersenjata, seperti disampaikan dalam pernyataan.
Inggris, Jerman, dan negara lain mengirimkan bantuan kemanusiaan kepada para pengungsi di bagian utara Irak.
Daulah Islamiyah atau Negara Islam Irak Suriah, pertama kali dibentuk di Suriah untuk memerangi pemerintahan Presiden Bashar al-Assad selama masa perang sipil, tetapi sejak perang sipil, kemudian memperluas wilayah kekuasaannya di wilayah Irak bagian utara, dan menjadikan Mosul sebagai “ibu kota” mereka.
Mereka memaksa pelaksanaan hukum Islam yang ekstrim, dan telah mengeksekusi non muslim dan Syiah Muslim. (BBC)